Gerimis


Kamu juga akan tersenyum, bila pada saat yang sama melihat langit yang kupandang saat itu. Cahaya senja yang tertutup mendung, menampilkan senja yang pucat tapi tetap menawan. Rintik-rintik gerimis, sisa hujan sore itu, bersenandung merdu menemani eloknya senja kala itu. Dedaunan seakan tersenyum karna curahan hujan yang membasahinya. Semua tampak menyejukkan.

Subhanallah..

***

Kamu hanya perlu tau, I love rain. Aroma hujan yang membasahi tanah, suaranya, bulir-bulir air yang menerpa jendela, semuanya.. Semuanya tampak indah bagiku.

Saat hujan turun, dianganku selalu terbayang bocah-bocah yang berlari-lari kesana kemari di tengah hujan. Bermain-main dengan air. Tertawa puas ketika bisa membuat kecipak air yang begitu tinggi. Selalu senang bila bisa menemukan genangan air yang cukup dalam. Mereka tak pernah peduli apakah nanti ibu mereka akan marah karnanya.

Mungkin kamu pun pernah mengalaminya. Ya. Alangkah menyenangkannya masa itu :)

Organ Tubuh yang Akan Hancur Akibat Begadang

Organ Tubuh yang Akan Hancur Akibat Begadang

Judulnya lumayan bikin ngeri yaaa.. Apalagi buat mahasiswa. Kebanyakan dari mereka kan hobi banget begadang buat nyelesein tugas, atau hanya sekedar diskusi tengah malem (hehehhe, kayak tante kunti aja).
Dari cerita senior-seniorku di kampus, kebanyakan dari mereka gagal masuk perusahaan karna gak lolos test kesehatan. Padahal mereka masih muda, energik, otak main, dsb. Kok bisa gitu? Dari penjelasan yang aku dapet, ternyata mereka seperti itu karna pola makan yang tidak sehat (biasa lah mahasiswa, yang penting makan murah, gizi udah jadi nomor yang ke sekian). Fakta lain yang cukup bikin bengong itu, karena pola tidur yang gak karu-karuan. Kok bisa? Bingung kan?
Ternyata yang bingung gak cuma kita-kita aja, para dokter di national taiwan hospital baru-baru ini juga kaget gara-gara ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (got,gpt), tetapi ternyata saat menjelang hari raya imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Panjang banget kaaan... Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (liver function index). Kalo semuanya normal berarti gak masalah dong. Dan yang mikir kayak gini itu, gak cuma orang-orang awam kayak kita, bahkan dokter spesialis pun juga mikir kayak gitu. Aneh kan? Harusnya kan dokternya yang lebih ngerti yaaa...

Nah, biar gak ikut-ikutan kena kanker. Wajib buat kita buat menjaga kesehatan. Caranya?
Kita perlu tau dulu, apa aja sih penyebab kerusakan hati itu?
Ini nih, jawaban-jawabannya..
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Dari penyebab-penyebab yang kita tau, sekarang ayo mulai lakukan pencegahan. Gak harus bayar kok. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya. Sebab :

* malam hari pk 21.00 – 23.00 : Adalah pembuangan zat-zat / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

* malam hari pk 23.00 – dini hari pk 01.00 : Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

* dini hari pk 01.00 – 03.00 : Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

* dini hari pk 03.00 – 05.00 : De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

* pagi pk 05.00 – 07.00 : De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

* pagi pk 07.00 – 09.00 : Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

We're Family

Masih ingin berada di tengah mereka :')
GAPEMA '06

Sayangnya belum ngumpul 19 orang. Tapi berada ditengah-tengah mereka bikin aku inget jama jadul dulu. Masa-masa diklat. Masa-masa di mana kita berbagi tawa, canda, tangis, suka, dan duka. We're family.

Happiness

Happiness
"Kebahagiaan adalah kesetiaan, my dear! Setia atas indahnya merasa cukup, setia atas kecintaan berbagi, dan setia atas ketulusan berbuat baik. Bukan atas gelimang harta, pesona nama besar, apalagi tingkat kekuasaan. Yakinlah, my sweetheart (meski semua orang tidak ada lagi yang meyakininya)!"
(Moga Bunda Disayang Allah ~ Tere-Liye)

Yang baru saja aku tulis, adalah salah satu pesan yang ada di buku Moga Bunda Disayang Allah. Tulisan itu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa pun yang kita miliki. Banyak hal yang telah Allah berkan pada kita, banyak sekali, terlalu banyak bahkan. Sayangnya kita jarang melihat apa yang kita miliki sebagai suatu anugrah. Kita selalu melihat apa yang tidak kita punya, dan akhirnya.. kita tidak akan pernah merasa cukup.

Satu waktu, ditengah-tengah Pelatihan Pemandu, aku dan beberapa pemandu yang lain bercengkerama dengan salah satu pemandu senior. 
"Anak cewek kalo bangun tidur biasanya pasti liat kaca, ya gak?" pertanyaan yang dengan seketika diiyakan oleh kaum hawa yang ada di ruangan itu.
"Waktu bangun tidur itu apa yang pertama kali kalian lihat?"
"Jerawat. Bener?" tanyanya lagi. Kami tak langsung menjawab (apa yang dikerjakan sehabis bangun tidur sering kali dilupakan sih).
"Jerawat itu gedhenya brapa mili? Kecil banget kan ya? Kisaran 5 mm lah. Lebih penting mana, yang 5 mm itu sama yang bermili-mili kita punya ini (sambil memegang hidung)"

Ini yang sering sekali aku alami, bahkan mungkin kalian juga. Ketika kita lupa dengan apa yang kita miliki, Allah sering kali menunjukkan betapa beruntungnya kita dengan menunjukkan apa yang kita miliki dan orang lain tidak miliki. Kondisi orang lain yang jauh lebih tida menyenangkan dibanding kondisi kita. Atau mungkin, dengan cara yang lain.

Bahagia atas kecintaan berbagi dan ketulusan berbuat baik.
Allah tidak akan mengurangi ketika kita membagi sesuatu yang telah kita berikan pada orang lain. Tidak harus dengan balasan materi. Tapi bisa jadi berupa kemudahan-kemudahan dari tiap persoalan yang kita hadapi.

Aku teringat dengan kejadian tadi malam. Baru pulang dari kampus sekitar jam 11 malam. Sampai kost dalam kondisi kelaparan. Sedangkan di kost aku tak punya persediaan makanan apa pun. Mie instan atau pun sekedar snack. Hanya ada air putih. Saat itulah aku benar-benar merasa kemudahan itu datang, bahkan tanpa kuminta sekalipun. Tak lama setelah aku sampai kost ada yang menawarkan makanan, bahkan dengan rela mau mengantarkannya ke kostku. Alhamdulillah..

Kebahagian itu tak perlu dicari. Tapi dia akan datang dengan sendirinya bila kita mau untuk selalu bersyukur, berbagi, dan berbuat baik. :)


Feodalisme

Feodalisme
Di kamarku yang lengang. Seorang diri. Dan lagi-lagi pikiranku berkelana. Tentang apa yang terjadi dulu, tentang apa yang terjadi belakangan ini, dan tentang apa yang terjadi hari ini. Kondisi ini mengingatkanku pada sebuah kata yang aku dapat ketika aku mengikuti PSC (Pelatihan Steering Comitte) dulu. FEODALISME, penjajahan.Bagiku itu adalah sebuah lingkaran setan yang tak kunjung putus.

Beberapa hari yang lalu, baru saja aku menyelesaikan buku yang aku pinjam dari Bara. Judulnya Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer. Di sana dikisahkan tentang sebuah roman yang terjadi pada masa   penjajahan Belanda dulu. Seorang pribumi akan tunduk kepada Tuannya, bahkan penghargaan kepada Tuannya itu lebih cocok dikatakan "menyembah". Pribumi satu akan tunduk dihadapan pribumi yang lain, yang mempunyai kasta yang lebih tinggi. Sedangkan pribumi berkasta tertinggi akan tunduk pada VOC.

Pribumi dengan kasta terendah...
Kasihan mereka. Berapa banyak tekanan yang mereka hadapi? 

Di buku yang lain, Sebelas Patriot karangan Andrea Hirata. Dikisahkan bahwa pribumi tak akan pernah menang dari Belanda. Tidak. Lebih tepatnya mereka tidak diijinkan untuk menang dari Belanda, bahkan untuk pertandingan kecil yang dilaksanakan di kampung-kampung kecil sekalipun. Bagi Belanda, kemenangan orang-orang pribumi adalah sebuah pemberontakan. Dan tentu saja, barang siapa yang berani memberontak, tidak peduli tua, muda, pria, ataupun wanita, dia akan diasingkan. Dipekerjakan di suatu tempat untuk waktu yang tidak bisa dihitung.

Sekarang..
Apa bedanya dengan yang dulu?
Sekarang memang Belanda sudah pergi menjauh..
Sekarang memang kasta-kasta sudah tak lagi menjadi budaya.
Tapi apakah feodalisme yang terjadi pada masa lampau sudah benar-benar terhapuskan?

Inilah gambaran kondisi bangsaku..
Yang berkuasa akan menjajah yang tak punya apa-apa. Yang kuat akan menjajah yang lemah. Kondisi seperti ini terjadi di mana-mana, diberbagai aspek. Bahkan dilingkungan pendidikan sekalipun. Senior menjajah Junior, disisi lain senior takut pada dosennya, dosen takut pada atasannya, dan begitu seterusnya.

Pertanyaannya, apakah memang mental kita sudah terbiasa untuk dijajah orang lain? Ataukah mereka yang tak tau diuntung, yang dengan semena-menanya memperlakukan buruk orang lain?
Jawabannya ada di kepala kita masing-masing. Terserah Anda mau menyalahkan diri sendiri ataupun justru menyalahkan orang lain dengan kondisi saat ini. Semua terserah Anda.

Bila Anda sudah puas dengan pikiran-pikiran yang bergelayut karena 2 pertanyaan di atas, silahkan tarik napas dalam-dalam dan siapkan diri untuk membaca apa yang aku tulis setelah ini.

***
Sebuah keyakinan pada diriku ini semoga saja bisa menular pada Anda. Aku yakin bahwa untuk bisa lepas dari lingkaran setan ini, hal utama yang dibutuhkan adalah sebuah KESADARAN. Kita harus sadar bahwa kita sedang dijajah. Bila tak jua sadar, bagaimana mungkin sebuah pemberontakan bisa terjadi.
Yang kedua adalah sebuah keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Disadari atau tidak, terkadang kita nyaman dengan kondisi yang disebut feodalisme ini. Kita mungkin saja terlalu nyaman dijajah atau menjajah. Bila memang demikian, itulah yang harus dirubah.
Jangan pernah takut untuk melawan arus. Jangan pernah takut untuk menjadi berbeda. Keep fighting. dan Semoga saja apa yang kita lakukan bisa selalu diberi kemudahan.

Suara Hati (6)

Suara Hati (6)

Ayahku sakit.
Beberapa sanak sodara dan teman sejawatnya menanyakan kondisinya. Dijawabnya dengan amat ringan.
"Aku hanya kecapekan kemaren."
Bagiku sakitnya ayah bukan sakit biasa seperti batuk pilek. Hepa, kata ibu, beliau positif hepa.

Pernah nonton The Last Song? Pemeran utamanya Miley Cyrus.
Di sana dikisahkan tentang seorang ayah yang mengidap penyakit kanker. Dia tak mau anak-anaknya tau bahwa dia sebenarnya amat tersiksa dengan penyakit itu. Karena alasan itulah, dia bercerai dengan istrinya, tinggal di kampung halamannya seorang diri. Ketika kondisinya makin memburuk, hanya satu keinginannya, berkumpul dengan putra putri kesayangannya walau hanya sebentar saja.
Satu lagu yang sempat diciptakannya untuk putri tersayangnya, belum sempat beliau selesaikan karena kondisinya yang makin lama kian memburuk.
"I'm not sure will finish that"
Sang putri yang melihat kondisi ayahnya dan keinginan kuat sang ayah yang benar-benar ingin melanjutkan lagu itu pun menyelesaikannya.
Dia sempat terkejut melihat judul lagu yang ayahnya ciptakan,"For Ronie". Ya. Lagu itu special ayahnya ciptakan untuknya.

"Someday, if you wanna play again. It's not for make your mom happy. It's not for make me happy. But it's for you. Because music and love are give you a joy."

***
Seperti kata seorang sahabat, kehidupanmu yang sebenarnya adalah di Bumi. Ini bumimu. Ketika kakimu terantuk batu, kamu akan merasakan sakit. "Belajarlah untuk berjalan di atas bumi."

For my beloved dad,
Get well soon dad. I love yo so much :)

Suara Hati (5)

Suara Hati (5)

Aku terbiasa naik kereta untuk kembali ke tempat perantauanku, Surabaya.Tapi ada yang berbeda kali ini.
Aku tak pernah sebelum-sebelumnya memperhatikan orang-orang di sekitarku ketika aku kembali ke surabaya, tidak seperti hari ini.
Seperti biasa, dari Gubeng aku naik bemo T2 (kali ini tak ada yang bisa menjemputku, mereka yang biasanya menjemputku sedang sibuk dengan himpunan masing-masing). Aku duduk di kursi depan.
tak ada yang istimewa dari perjalanan itu, sampai aku melihat senyum mereka. Wajahnya lusuh karena sudah seharian bekerja. Letih? Jelas itu ada pada mereka.
Ku pandangi pak sopir yang duduk tepat di sampingku. Dia tengah bercanda gurau dengan kawan-kawannya. Tukang becak yang ada di sana pun ikut dalam guyonan itu.
Pikiranku melayang saat itu juga.
Bapak tukang becak yang ada di sana, bagaimana dengan hidup anda hari ini. Apakah penghasilan hari ini cukup untuk makan anak dan istri bapak hari ini?
Bapak sopir, sudah berapa lama Anda bekerja seperti ini? Uang yang Anda simpan di laci bemo itu, itukah penghasilan bersih yang Anda dapat hari ini? Atau jangan-jangan itu masih harus dipotong dengan setoran yang harus Anda setorkan hari ini.
Bapak pembawa galon, mungkin benar kata pak sopir, air itu belum tentu bersih, bisa jadi itu air kali. Kenapa bapak tetap membelinya? Apakah hanya air itu yang mampu bapak beli.

Ya Allah.. terima kasih telah menunjukkan satu sisi kehidupan. aku, hidupku, hidup yang telah Engkau berikan padaku, betapa aku beruntung masih bisa seperti sekarang ini. permasalahan-permasalahan yang ada padaku belakangan ini. bila dibandingkan dengan mereka itu, aku jauj jauh jauh lebih beruntung.
Ya Allah, bila mereka yang mengalami kegetiran hidup yang lebih dari aku saja masih sanggup untuk tersenyum bahagia. Kenapa aku tidak? Kenapa hanya dengan masalah seperti ini saja aku merasa kehilangan segalanya?
Ya Allah, terima kasih telah menunjukkan segalanya padaku.

Mimpi

Mimpi
Ini adalah tulisan yang aku temuin di stasiun, ada nama penulisnya sebenarnya, tapi belum sempet kecatet. Bagian belakang tulisan ini mungkin gak sama kayak yang ada di stasiun. Tapi insyaallah kayak maksudnya sama.


***
ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring berjalannya waktu, bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati dunia tak kunjung berubah. Maka cita-cita itu pun agak kupersempit. Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negriku. Namun nampaknya, hasrat itu pun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk mengubah keluargaku. Orang-orang yang paling dekat denganku. Tapi celakanya, merekapun tidak mau berubah!

Dan kini, semenatara aku berbaring, saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari:
"Andaikan yang pertama-tama aku ubah adalah diriku. Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa merubah keluargaku. Kemudian terdorong dari inspirasi dan dukungan mereka, aku akan merubah negeriku. Dan kemudian aku akan merubah dunia"

Sebuah Cerita

Sebuah Cerita
Mata itu tampak begitu berbinar melihat poster yang tertempel di mading. Hatinya melompat tak karuan. Keinginan yang begitu kuat menyentakkan tubuhnya pada titik tertinggi yang membuat tubuhnya bergetar, bulu kuduknya berdiri, dan matanya mulai memanas. Dalam hati dia berkata, "tunggu sampai aku lulus dari sini, dan aku akan mengikuti jejak kalian."

Kali ini, mata itu tertuju pada satu foto yang ada dalam poster itu. Dilihatnya wajah-wajah bahagia yang ada di sana. "Ah, alangkah senangnya bisa menjadi bagian dari mereka."

Mata itu akhirnya berhenti menatap poster itu. Kaki yang telah beberapa menit tertegun diam akhirnya mulai melangkah. Tapi hati dan pikiran itu tetap sama. Merajut sebuah mimpi yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Bismillahirrohmanirrohim..
Tahun 2013 aku akan menjadi bagian dari mereka.
Tahun 2013 aku akan mengerahkan seluruh jiwa dan raga ini untuk mengabdi di sana.
INDONESIA MENGAJAR, tunggu aku..

Adele ~ Someone Like You

Adele ~ Someone Like You
nice day, pagi yang indah, dan di telingaku kini hanya mengalun 1 lagu yang membuat ingatanku kembali pada 1 Februari 2011 lalu..

Adele ~ Someone Like You

I heard
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now

I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you

Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead

Semoga pagi ini akan tetap indah dengan potongan kenangan masa lalu yang tak akan pernah kembali.. :)
GOOD DAY EVERYBODY!!!!

Pengaderan (lagi)

Pengaderan (lagi)

pengaderan adalah sebuah pendidikan karakter yang ditujukan agar orang itu akhirnya benar-benar tau siapa dirinya, bagaimana mengembangkan dirinya, dan bagaimana akhirnya dia memanfaatkan segala kemampuannya untuk dirinya dan sekitarnya.

Ini pembahasan tadi malem yang bikin orang yang tanya sebel. hahhaha.. Maafkan aku teman. Aku tak bermaksud membutmu marah, aku hanya ingin kita sama-sama belajar untuk nentuin tujuan yang pengen kita capai. Oke, masuk ke topik pembicaraan kali ini PENGADERAN.

Aku lebih senang menganalogikan pengaderan sebagai proses membuat rumah. Mari kita tengok bersama-sama bagaimana rumah itu dibangun, perencanaan yang dibuat tentang bagaimana nanti bentuk rumah itu, proses pembangunan rumahnya yang terkadang memakan waktu yang lama, renovasi rumah yang tujuannya untuk meng-upgrade atau sekedar memperbaiki bagian-bagian yang rusak, dan akhirnya bagaiamana akhirnya rumah itu siap untuk ditempati.

Setelah rumah itu jadi, akan difungsikan sebagai apa itu terserah dari pemilik rumah itu. Dalam satu kompleks perumahan sekalipun yang biasanya bentuk rumahnya sama, pada akhirnya juga akan memiliki fungsi yang berbeda. Semua tergantung dari pemilik. Mau merawatnya, mau dibiarkan, mau dijadikan tempat usaha, mau dijadikan hanya sebagai tempat berteduh, atau apa pun itu terserah dari mereka.

Sama halnya dengan pengaderan. Pengader hanyalah arsitek yang bertugas untk merancang bagaiman bentuk rumah itu. Pengader hanyalah tukang dan kuli batu yang bertugas membantu agar rumah itu bisa berdiri tegak dengan raw material yang ada atau bahkan hanya membantu merenovasi apa yang dipunya. Selebihnya terserah  mereka akan seperti apa, mau gimana.

Terinspirasi dari dongeng yang aku baca tadi malam..
Dalam mengkader sebenarnya yang paling penting bukan bagaiamana akhirnya mereka bisa jadi orang super yang serba bisa. Dimana untuk mencapainya pada akhirnya kita, sebagai pengader, menyamaratakan apa yang akan diajarkan pada mereka. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka yang akhirnya bisa menyadarkan diri mereka tentang keistimewaan yang telah Tuhan berikan pada mereka.

Mumpung Masih Mahasisa

Mumpung Masih Mahasisa
"mumpung masih mahasiswa.."
Tiba-tiba saja teringat kata-kata dari kakak angkatanku, Mas Adhie Nugroho. Menarik. 

Munkin bagi sebagian orang, tidak ada artinya. Tapi ini benar-benar menarik dengan berbagai fenomena yang ada. kolerasi antara masa lalu dan masa kini. Sempat terpikir olehku, kemana pejuang-pejuang '98 yang dulu meneriakkan kata reformasi, yang rela mengorbankan seluruh jiwa dan raganya demi pertiwi? Adakah dari mereka yang saat ini duduk di kursi oom-oom dan tante-tante parlemen? Ataukah semua berubah, mereka yang katanya pejuang sekrang malah jadi gembel yang bahkan jeritannya tak lagi berharga?  

13 tahun sejak reformasi. Seharusnya mereka sudah jadi "orang" sekarang. Dan mestinya mereka yang memperjuangkan semua ini lebih bisa tau bagaimana yang seharusnya. Terlalu pelikkah hingga tak mampu berbuat apa-apa? Atau kondisi yang sekarang terlalu nyaman hingga sulit untuk berontak?

Mau tak mau akhirnya kita harus percaya bahwa kondisi kita setalah menjadi mantan mahasiswa akan merubah segalanya. Ideologi yang dulu menancap di kepala dan hati, lama-lama akan terkikis dengan kehidupan yang nanti juga akan kita alami. Sedikit konyol memang. Ketika jadi mahasiswa jadi kaum yang anti, tapi jangan-jangan nanti setelah jadi mantan mahasiswa malah jadi pengikut. Pertanyaannya, benarkah dulu yang dilakukannya benar-benar berdasarkan pemikirannya? Jangan-jangan hanya "mbebek" dengan kondisi saat itu. Kalo anak muda jaman sekarang bilang, "yang lagi ngetrend". Semoga saja saya salah. 

Mumpung masih mahasiswa, mumpung masih punya pikiran yang fresh dan belum terlalu terkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran lain, mumpung badan masih seger buger, sehat jasmani rohani, mumpung raga masih dikandung badan. Semoga kita bisa bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita, almamater, masyarakat, dan tentunya bangsa dan negara. Amin. 


Suara Hati (4)

Suara Hati (4)

lama sekali rasanya. terkadang rasa itu juga muncul. kapan bisa kembali seperti dulu lagi? dimana ada orang di dekatku yang bisa menyayangiku. beberapa dari mereka datang dan pergi. entah, benar-benar adakah rasa itu dihati mereka? atau hanya singgahan dikala mereka butuh tempat persinggahan.

sebenarnya masing-masing dari kita sudah pasti punya orang yang mencintai kita tanpa pamrih. ya, dan kau pun pasti tau apa itu jawabannya. tapi bukan itu. yang lain.

pernahkah kau merasakan bagaimana hangatnya rasa cinta itu menjalar dalam tubuhmu?
pernahkah kau rasa cinta itu masuk ke matamu dan membutakan semua?
pernahkah kau merasakan rasa cinta itu masuk ke relung jiwamu dan membuatmu semakin merindukannya dan tak pernah henti memikirkannya?

aku rindu perasaan itu. rasa mencintai dan dicintai. oleh orang spesial yang (insyaAllah) menjadi pendamping hidupku kelak.

Apakah Benar?

Apakah Benar?

Telapak tanganmu berkeringat, hatimu berdebar dan suaramu tercekat di dadamu ?
itu bukan Cinta, itu SUKA

Kamu tidak dapat melepaskan pandangan darinya ?
itu bukan cinta, itu NAFSU

Kamu bangga dan ingin memperlihatkannya pada orang lain?
itu bukan cinta, itu KEBERUNTUNGAN

Kamu menginginkannya karena tau ia disana ?
itu bukan cinta, itu KESEPIAN

Kamu mencintainya karena itu yang diinginkan orang lain ?
itu bukan cinta, itu LOYALITAS

Kamu tetap tinggal untuk pengakuan cintanya karena tidak ingin melukainya ?
itu bukan cinta, itu BELAS KASIHAN

Kamu disana karena tidak kuasa saat ia memegang tanganmu ?
itu bukan cinta, itu KURANG PEDE

Kamu menjadi miliknya karena membuat hatimu melompat-lompat ?
itu bukan cinta, itu TERGILA-GILA

Kamu memaafkanya karena kesalahannya dan karena kamu memperdulikannya ?
itu bukan cinta, itu PERSAHABATAN

Kamu mengatakannya padanya setiap hari dan hanya dia yang ada dalam pikiranmu ?
itu bukan cinta, itu DUSTA

Kamu rela memberikan seluruh hal-hal yang kamu senangi untuk kepentingannya ?
itu bukan cinta, itu KEMURAHAN HATI

Tapi Apakah Benar...

* Kamu tetap bertahan karena campuran antara kesedihan dan sukacita yang membutakan dan tak terpahami, menarikmu, mendekat dan menahanmu ?

* Kamu menerima kesalahannya karena itu sebagai bagian dari dirinya ?

*Kamu tertarik pada orang lain, tapi tetap setia dengannya dan tanpa penyesalan ?

* kamu mau memberikan padanya Hatimu, dan Hidupmu ?

* Kamu menangis karena kesakitannya walaupun saat itu dia kuat ?

* Hatimu sakit dan hancur saat dia bersedih ?

* Matanya melihat Hatimu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwamu begitu dalam hingga terasa mengetuk dan bergetar?

* Kamu mulai menghilang saat kamu merasa tak dibutuhkan lagi dan akan kembali datang saat ia memanggil namamu di keheningan malamnya?

atas nama cinta dan persahabatan, sesungguhnya Itulah CINTA.

Cancer ~ My Chemical Romance

Cancer ~ My Chemical Romance
duduk di kamar seorang diri dengan headset yang masih terpasang di telinga. hanya satu lagu yang menemaniku malam ini. My Chemical Romance - Cancer. Lagu lama yang keren banget. Lirik yang simpel tapi bener-bener ngajak kita hanyut dalam cerita yang ada dalam lagu itu. Apalagi kalo liat video klipnya. Kereeeeen...


Turn away
If you could get me a drink 
Of water cause my lips are chapped and faded 
Call my Aunt Marie
Help her gather all my things 
And bury me 
In all my favorite colors, 
My sisters and my brothers, still, 
I will not kiss you, 
Cause the hardest part of this, 
Is leaving you. 

Now turn away, 
Cause I'm awful just to see 
Cause all my hair's abandoned all my body, 
All my agony, 
Know that I will never marry, 
Baby, I'm just soggy from the chemo, 
But counting down the days to go. 
It just ain't living 
And I just hope you know, 


That if you say, (If you say) 
Good-bye today, (Good-bye today)
I'd ask you to be true (I'd ask you to be true)
Cause the hardest part of this, 
Is leaving you... 


Cause the hardest part of this, 
Is leaving you...




Suara Hati (3)

Suara Hati (3)
tak ada yang istimewa untuk hari ini. banguntidur seperti biasanya. berangkat kuliah seperti biasanya. bercanda dengan teman-teman seperti biasanya. yah. hari yang benar-benar biasa saja.

Aku ingin hari yang luar biasa. Maaf, kalau aku terlalu menuntut. Padahal untuk membuat hari ini istimewa saja aku enggan. Bagaimana mungkin aku mendapatkan hari spesial itu..

***
Berbicara tentang hal lain.
Jujur saja aku mulai menantikannya. Aku tau itu tak baik. Tapi semua itu datang begitu saja. Dan semakin hari aku semakin takut dengan perasaan ini. Bila aku tak bisa menghapusnya. Setidaknya menetralisirnya. Bisa jadi aku akan terpuruk ketika kenyataan yang kemungkinan besar itu terjadi.

Hal lain yang terjadi padaku. Aku mulai bertingkah tak biasa ketika bertemu dengannya. Tolol. Kenapa aku ini?

Ah. Ini semua salahnya. Ini salahnya yang tak bisa menahan diri. Ini salahnya yang tak mampu bercermin tentang siapa dia. Ini salahnya yang tak memikirkan bagaimana efek sesudahnya.
dan ini juga salahku yang terlalu bodoh ikut dalam alurnya.

***
Berbicara tentang hal lain lagi...
Aku butuh uang. Ada yang bisa membantuku?

Suara Hati (2)

Suara Hati (2)


entahlah, ini aku sebut sebagai anugrah atau musibah ketika aku bisa menebak apa yang sedang dia rasakan padaku. Sebenarnya ini bukan cerita belakangan. Tapi sudah hampir satu bulan ini aku rasakan. Aku merasakan ada yang berbeda dari tingkah dan smsnya padaku akhir-akhir ini. Dan itu sangat amat terasa sekali. Sangat amat berbeda dari biasanya.

Aku hanya berpikir, jangan lagi dengan orang-orang seperti dia. Aku tak mau terluka untuk kedua kalinya. Cukup dengan dia saja. Cukup oleh dia saja aku ditinggalkan hanya karena ingin mengurus sesuatu yang lebih penting dari hubungan kami. Kalau pun memang apa yang kurasakan itu benar, aku benar-benar takut dengan apa yang terjadi nanti. Temanku bilang,"jangan berharap, dan tak perlu dipikirkan terlalu dalam. Anggap saja kamu hanya hiburannya ketika jenuh dari permasalahan di sekitanya."
bila memang benar begitu adanya... KAU PIKIR AKU INI APA?

Ya. Sudah satu bulan ini berjalan. Tidak intens memang, tapi dalam range waktu satu minggu pasti ada saja hari dia menjalin komunikasi denganku. Dan lama-lama aku yang sebenarnya tak ingin memikirkan hal itu, juga tanpa sadar kepikiran juga. Bodohnya aku.

***

Malam ini. Lagi-lagi dia datang.
dan entah kenapa aku seakan menjulurkan tanganku untuk menyambut kedatangannya.
Tuhan, semoga saja ini tidak berlanjut terus-menerus.
Cukuplah sampai di sini saja.
Dan biarlah waktu yang nantinya akan mempertemukan kami di saat yang memang benar-benar tepat bagi kami.

Suara Hati

Suara Hati
kali ini saya ingin berbagi tentang apa yang telah saya daptkan dua minggu terakhir ini. Tentang rencana-rencana Tuhan yang begitu luar biasa untuk mengajarkan saya dan menjawab semua kegelisahan yang ada pada diri saya sebelumnya.

Dimulai dari PP LKMM kemaren. Bukan acaranya yang berkesan tapi pembelajaran yang saya daptkan dari sahabat-sahabat pemandu yang begitu luar biasa. 3 pelajaran yang saya daptkan hari itu:
pertama...
sebenarnya bukan masalah BISA atau TIDAK BISA, , tapi BIASA atau TIDAK BIASA.
kedua..
Sebenarnya bukan BERANI atau TIDAK BERANI, tapi TERPAKSA atau TIDAK TERPAKSA.
(sesungguhnya selama ini kita melakukan sesuatu karna kitalah yang memaksa diri kita untuk melakukannya, bila Anda tidak ingin memaksa diri Anda, maka Tuhanlah yang akan memaksa Anda untuk melakukannya, dan bila Tuhan yang memaksa Anda maka rasanya pasti sangat amat tidak enak).
ketiga...
semua orang pada dasarnya BISA, semua orang SPESIAL, dan semua orang JUARA.
(3 hal yang seringkali dilupakan oleh kita. bagaimana kita lupa bahwa sebenarnya kita mampu melakukan semua hal, hanya saja kita tidak terbiasa melakukannya. bagaimana kita lupa bahwa sebenarnya kita adalah makhluk Tuhan yang spesial, sehingga kita lupa menghargai diri kita dan orang lain. bagaimana kita lupa bahwa sejatinya tiap orang yang terlahir di dunia pasti pernah menjadi JUARA, bila tidak bagaimana mungkin kita ada di dunia ini?)

sesi evaluasi PP LKMM juga sempat mengingatkan saya tentang bagaimana seharusnya kata KELUARGA itu dihayati. bukan hanya sebagai pemanis bibir saja, tapi juga benar-benar real dilaksanakan.

pembicaraan di kantin kemaren bersama Zakki dan Gigih di kantin kemaren juga sedikit membuka saya, mengetahui tentang apa yang mungkin saja dia rasakan. Dan bagaimana dia berhasil membuat saya bingung dengan yang dilakukannya. Dan seperti yang saya ucapkan pada Zakki waktu itu (sebenarnya itu adalah luapan perasaan saya juga),"lebih baik kau tak perlu hadir dalam hidupnya."
Galaumu hanya akan membuatku semakin tersiksa. Semoga saja kau paham.


Skandal


Ini foto bener skandal. Tapi aku suka. Gatau kenapa. Bagus aja dilihatnya.
Hanya berpikir itu serasi pek.
hahahhahaha..
padahal gak ada apa-apa..

Kisah Seekor Anak Singa


Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerak-gerakkan tubuhnya yang lemah.

Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan melindungi bayi singa itu. Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.



Merasakan hangatnya kasih sayang seperti itu, si bayi singa tidak mau berpisah dengan sang induk kambing. Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambing pergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing itu. Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam komunitas kambing.

Ia menyusu, makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya. Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yang mulai berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu mengembik bukan mengaum! la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda dengan kambing-kambing lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa dirinya adalah seekor singa.

Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas masuk memburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarian panik. Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.

”Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan aumanmu yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!” Kata induk kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.

Tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa lari serigala.


Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah,

”Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat itu!”

Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya.

Serigala itu gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah akhir hidupnya! Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras,

”Emmbiiik!”

Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk lagi.

Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing. Seketika itu juga ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa bermental kambing itu!

Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anak singa itu dengan cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing mengaduh.

Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?



Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu. Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega, dengan sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa bangun. Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat!

Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit. Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.

Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa itu ikut lari mengikuti kambing?
Ia mengejar anak singa itu dan berkata,

”Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku tak akan memangsa anak singa!”

Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu ketakutan,

”Jangan bunuh aku, ammpuun!”

”Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak singa!”


Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, ”Tidak aku anak kambing! Tolong lepaskan aku!”

Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman tapi suara embikan, persis seperti suara kambing.

Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa bersuara kambing danbermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa itu melihat bayangan dirinya sendiri. Lalu membandingkan dengan singa dewasa.

Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, ”Oh, rupa dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!”

”Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing!” Tegas singa dewasa.

”Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!”

”Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor raja hutan!” Kata sang singa dewasa.

Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras. Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan.
Tak jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa itu.

Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, ”Aku adalah seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!”

Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.
***

Pencil and Eraser



Pencil : I'm sorry

Eraser : For what? You didn't do anything wrong.

Pencil : I'm sorry cos you get hurt bcos of me. Whenever I made a mistake, you're always there to erase it. But as you make my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You get smaller and smaller each time.

Eraser : That's true. But I don't really mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Even though one day, I know I'll be gone and you'll replace me with a new one, I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate seeing you sad. :)


I found this conversation between the pencil and the eraser very inspirational. Parents are like the eraser whereas their children are the pencil. They're always there for their children, cleaning up their mistakes. Sometimes along the way... they get hurt, and become smaller (older, and eventually pass on).

Though their children will eventually find someone new (spouse), but parents are still happy with what they do for their children, and will always hate seeing their precious ones worrying, or sad.

"All my life, I've been the pencil.. And it pains me to see the eraser that is my parents getting smaller and smaller each day.

For I know that one day, all that I'm left with would be eraser shavings and memories of what I used to have..."


This is to all the parents out there...
Especially My Mom.. I always love U Mom..





Suara Hati

Suara Hati
Ada yang mengganjal di hatiku bila membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam. Sungguh aku ragu dengan niat panitia dan orang-orang yang nantinya akan datang. Untuk apa sebenarnya?
Ini masih sangat amat perlu diolah dan dibicarakan lebih dalam lagi. Tidak hanya sekedar berjalan saja. Tidak.
Aku sendiri heran dengan keputusan yang dibuat oleh teman-temanku sendiri yang mengiyakannya. Sungguh. Aku benar-benar tidak habis pikir kenapa dengan mudahnya diiyakan. Apalagi jawaban yang aku dengar tidak begitu meyakinkanku untuk akhirnya bernapas lega.
Ah, sudahlah. Kita do'akan saja nanti malam berjalan lancar.

Oase

Oase
seperti oase yang ada di tengah gurun
begitu menyejukkan
begitu menentramkan

seperti oase yanga ada di tengah gurun
yang mampu menghilangkan lelah dari perjalan panjangku
yang mampu menghilangkan dahaga
yang mampu menghilangkan gundah

galau

galau
sedikit perbincangan yang cukup panjang tadi membuatku berpikir akan satu hal. Kenapa sesuatu yang awalnya berharga tiba-tiba kehilangan nilainya? Mungkinkah kami salah melihat raw material yang ada? Atau justru proses yang diberikanlah yang salah kaprah hingga akhirnya seperti ini.

Jujur saja, aku ingin menyalahkan mereka. Menyalahkan berlian yang telah kehilangan nilainya. Tapi aku juga tidak dapat memungkiri satu hal mengenai orang-orang yang membuat berlian itu tak lagi berharga lagi. Bila berlian itu tak lagi bernilai, sungguh itu bukanlah kesalahan dari berlian itu sendiri, tapi orang-orang yang menggosoknya.


just stop it!

just stop it!
berhentilah untuk membuatku memikirkanmu
berhentilah untuk membuatku ingin membicarakanmu
berhentilah untuk membuatku menunggu pesan darimu
berhentilah untuk membuatku melayang ketika membaca pesanmu

aku mencintaimu,
tapi aku tak mau terpaku hanya padamu.
karna ada Dzat yang seharusnya dan benar-benar layak aku cintai lebih dari apa pun.

Sekelumit Tentang Pengaderan

Sekelumit Tentang Pengaderan
membaca sekelumit posting dari salah satu mahasiswa ITS tentang pengaderan. Tentang bagaimana dia mengerti apa yang diharapkan sang pengader. Tentang bagaimana akhirnya dia menjadi orang yang tak sama lagi seperti yang dulu.

Pengederan. sebuah proses pencarian kader-kader baru. Sebuah proses mengkader dan dikader. Sebuah proses yang membutuhkan perjuangan keras, peluh keringat, air mata, marah, kecewa, dan tawa. Semua emosi yang membaur menjadi satu.

Saya adalah mahasiswi semester 5 di PENS. Saya sudah pernah melalui bagaimana menjadi maba. Saya juga pernah menjadi konseptor sebuah pengaderan. Dan yang terakhir saya pernah menjadi pendamping dari pengaderan. Semua proses baik dikader maupun mengkader sudah saya jalani.

Satu hal yang menarik dari sebuah pengaderan adalah ketika kami mengetahui bahwa apa yang kami ajarkan telah berhasil ditangkap oleh mereka. Rasanya peluh keringat kami saat harus begadang tiap malam itu benar-benar terbayarkan.

Pernah satu malam ketika salah seorang ayah dari adik angkatan saya meninggal, di rumahnya teman-teman saya mendapati salah seorang angkatan 2010 yang ikut takziah kesana. Dia bukanlah teman sekelasnya ataupun teman satu jurusannya. Salah seorang teman saya bertanya padanya.
"Kamu temannya ta?"
"Iya mbak."
"Teman SMA?"
"Bukan mbak, dia teman saya waktu OMB dulu."

Andaikan saya ikut mendengarnya sendiri betapa menyenangkannya. Sudah 1 tahun berlalu dan apa yang kami ajarkan tentang persatuan tetap melekat di hati mereka sampai dengan sekarang.

Sebenarnya tidak semua yang saya alami mengahsilkan sebuah tawa. Sudah saya bilang di atas tadi bahawa semua perasaan telah saya alami dalam proses pengaderan. Sebenarnya saya lebih sering menangis melalui proses ini. Menangis karna lelah, menangis karna hampir putus asa ketika menemui jalan buntu, menangis karna haru yang begitu membuncah melihat satu keberhasilan yang kami dapatkan, menangis karna takut menghadapi kenyataan yang akan kami hadapi, dan menangis ketika kami gagal mengader mereka. 

Saya teringat salah satu pesan dari kakak angkatan saya setahun yang lalu:
"wanita akan terlihat cantik bila ada orang yang mencintainya."
Sesuatu akan terlihat indah dan menyenangkan ketika kau mencintainya. Ya. Itulah pesan yang ingin dia sampaikan. Cintailah pengaderan itu. Rasa cinta itulah yang nantinya akan mengantarkan rasa rela berkorban, menumbuhkan rasa ikhlas dalam berjuang. 

Ini adalah salah satu pesan yang dikirimkan oleh komting angkatan kami (2009) setahun yang lalu. Kalimat penyemangat ketika kami mulai lelah.

Time: 2010-07-11 05:56:39
Disana da cita dan tjuan
Yg mmbuat qt menatap jauh k depan
D kala malam bgtu pekat,
Gerak qt msh linch mlsat
Jauh mlampaui ruang dan masa 
Mnjejakkn mmpi2.. 

Wahai pnerus prgerakan mahasiswa!
Truslah brjuang
mnghntikan yg menghmbat qt 
untk pduli dg kondsi ke-kinian bngsa qt
Walau kerikil mncacah tlpk
Smpai engkau lelah,payah
Smpai krgt&darah tumpah ruah..
Tetap semangat dulur2 SC'10! Ingat Tanggungjwb bsar dpundak qt!!

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SHARE-ITS

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SHARE-ITS


Strategi & Implementasi Pendidikan Karakter di ITS

Tidak akan ada yang tidak setuju bila kita katakan bahwa teknologi internet dapat memberikan dampak negatif terhadap penggunanya, tidak hanya pada perubahan perilaku, tetapi juga kepada karakter dan mental penggunanya, terutama anak-anak. Fakta yang mendukung terlalu banyak untuk disampaikan melalui tulisan ini.

Yang terpenting untuk kita bahas adalah bagaimana kita dapat mencegah dan mengurangi dampak negatif tersebut. Satu hal lagi, dengan berpikir terbalik, seharusnya kita dapat memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan dampak perubahan perilaku, membangun karakter dan mempengaruhi mental kearah yang positif.

Melalui tulisan ini, kami mengundang pengguna Share ITS untuk berbagi pengalaman/pemikirannya dalam hal pemanfaatan internet, khususnya sistem e-learning seperti halnya Share ITS, untuk membangun karakter mahasiswa ITS ke arah nilai-nilai yang telah dijabarkan dalam pendidikan karakter di ITS yang diperlihatkan pada Gambar di atas.

Sebuah Tanya

Sebuah Tanya

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
(haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.
Soe Hok Gie
Selasa, 1 April 1969

my inspiration

my inspiration

Rambutnya sudah tak lagi selesam dulu lagi. Matanya disipitkan ketika memandang sesuatu, maksudnya sih biar sedikit lebih jelas. Langkah kakinya juga sudah tak selincah dulu lagi. Apalagi gerak tubuhnya, makin lama sudah makin melambat, tak segesit dulu lagi. Tapi lihatlah sosok wanita tua itu. Diusianya yang sudah tak muda lagi dia masih sangat amat produktif. Pergi ke pasar (entah itu hanya untuk berdagang atau membeli bahan-bahan kue dan dagangan lain untuk dijual kembali) , mencari makan untuk hewan-hewan ternaknya, membuat kue untuk dijual ke pasar, dan masih banyak lagi. Bila ku perhatikan apa yang tidak bisa dilakukannya.
Sebenernya kesehatannya sudah tak sebaik dulu lagi. Bahkan dia kerap kali mengeluh sakit kepada putra putrinya ketika mereka berkunjung ke rumahnya. Sebagai anak tentu rasa khawatir itu ada melihat kondisi Ibunya seperti itu. Apalagi beliau tinggal sendiri di gubuk reot itu.
"Lebih baik Ibu ikut kami ke kota, dari pada tinggal di gubuk ini sendirian," begitulah ucap anaknya untuk membujuk wanita tua itu. Tapi tentu saja jawabannya selalu sama,"tidak."
Satu hal yang menjadi prinsip beliau. Selama badan ini masih bisa digerakkan, beliau tidak akan pernah mau bergantung pada siapa pun, bahkan anak-anaknya sekalipun.

Ini adalah sepenggal kisah yang diceritakan dari sosok seorang wanita tua yang hidup sendirian tanpa suami dan anak cucunya. Bukan karena anak cucunya terlalu sibuk dengan kesibukan masing-masing. Bukan juga karena mereka tak peduli dengan wanita itu tapi karena memang tak ingin merepotkan orang lain.
  Satu pembelajaran yang dapat diambil ketika saya sedang mengamati wanita tua itu. "Seorang wanita harus bisa survive dengan kondisi apapun". 
Inilah yang memicu semangatku lagi. Kalau saja dia dengan usia yang sudah tak muda lagi saja bisa melakukannya sendiri, kenapa aku tak mampu?
Seperti yang sering kali aku yakini bahwa semua ada karena diciptakan. Dan kali ini aku akan menciptakan satu kalimat ajaib yang siap menemani langkahku,"AKU BISA!!"

A Stupidity

A Stupidity

ini hanyalah sebuah kisah yang diceritakan dari seseorang ketika beliau bertemu dengan satpam sebuah perusahaan.

saat itu satpam sedang mencurahkan isi hatinya tentang kesejahteraan hidupnya yang jauh dari cukup, tentang pekerjaannya yang tak kunjung berubah. dalam satu curhatannya satpam itu menyalahkan atasannya yang beliau rasa kurang adil. padahal beliau sudah lama bekerja disana tapi kenapa masih saja seperti ini seperti ini saja.

orang itu pun tersenyum mendengar keluhan hati satpam tersebut.
"Saya tahu alasan kenapa Anda masih seperti ini."
"Apa itu?" tanya satpam.
"Karna Anda bodoh."
satpam itu trekejut mendengar alasan dari orang itu, pikirnya bukankah saya mencurahkan isi hati saya agar orang ini simpati pada saya.

"Anda terlalu banyak menyalahkan orang lain terhadap kondisi Anda sekarang. Anda begini karna si ini, Anda begitu karna si itu. Saya katakan sekali lagi, Anda seperti ini karna kebodohan Anda sendiri, kenapa? Karna Andalah yang membiarkan diri Anda terkurung dalam kondisi Anda yang sekarang. sekarang saya tanya pada Anda, apakah Anda pernah melakukan hal yang lebih terhadap apa yang Anda kerjakan? atau jika Anda sudah benar-benar muak dengan pekerjaan yang Anda lakukan sekarang, pernahkah Anda mencoba untuk meninggalkannya?"

satpam itu menggeleng (dia masih tak mampu berkata apa-apa)

"ya, itulah kebodohan yang Anda lakukan."
orang itu pun pergi meninggalkan satpam yang masih terkejut dengan perkataannya..

beberapa waktu kemudian satpam itu dipertemukan kembali pada orang itu. kali ini dengan wajah yang berseri-seri berkata:
"terimakasih atas nasehat yang pernah Anda berikan pada saya. sejak bertemu dengan Anda beberapa waktu silam saya mulai mencoba untuk melakukan suatu hal yang lebih, dan inilah hasilnya. sekarang saya menjadi kepala keamanan yang mengkoordinir semua satpam yang ada di perusahaan ini."

----------------

satu hal yang bisa diambil dari kisah ini..
terkadang kita terlalu sering menyalahkan orang lain terhadap apa yang terjadi pada diri kita. kenapa begini dab kenapa begitu. padahal sebenarnya kitalah yang BODOH karna membiarkan diri kita tetap berada pada posisi yang sama..

Allah itu Romantis

Allah itu Romantis

Allah itu romantis,
kau tak perlu meminta,
Dia akan menghangatkanmu dengan sinar mentari-Nya

Allah itu romantis,
tanpa perlu kau pinta,
Dia akan membelaimu dengan hembusan angin yang menyejukkan jiwamu

Allah itu romantis,
tanpa perlu kau pinta,
Dia membuatkan malam yang begitu indah dengan bintang-bintang dan bulan untuk menemani tidurmu,
hanya agar kau bisa tidur lebih lelap

Maha Besar Allah dengan segala kasih sayang-Nya pada kita yang bahkan sering kali kita lupakan

Renungan Kloset

Renungan Kloset
Ini salah satu puisi yang ada di bukunya Rieke Diah Pitaloka yang berjudul Renungan Kloset - dari cengkeh sampai utrech. Puisinya bagus, ngena banget. Buat yang belum pernah baca, aku tulis ulang isi puisinya..

Ada baiknya, tak mencatat hidup dalam lembar" buku hariansuatu masa,jika membacany lagimanis, membuat kita ingin kembalipahit, membuat duka tak bisa lupa
ada baiknya, mesenungi hidup dalam kloset yang sepitak perlu malu mengenang, tersenyum atau menangis
setelah itu, siram semuabersiap menerima makanan baruyang lebih baik dari kemarin
by:rieke diah pitalokarenungan kloset - dari cengkeh sampai utrech

Kalo dari apa yang aku tangkep nih (semoga aja gak salah tangkep), puisi ini ngajak pembacanya buat terus menatap masa depan. Gak perlu lagi nginget-nginget yang udah-udah. Ngajak kita buat terus move on dan galau berlebihan hanya karna kenangan pahit yang udah berlalu.

Di buku renungan kloset - dari cengkeh sampai utrech  ini ada banyak banget puisi-puisi yang dibuat sama Rieke. Banyak dari puisi-puisi itu cukup nohok juga. Gaya penulisannya yang ceplas-ceplos tapi kritis itu keren banget. Buat yang penasaran, silahkan cari bukunya. :)

Get lost

Get lost
in the nigt,
in the deepest blackest darkness..
I can't tell which is the sky..
.. and which is the ground.
I can't tell if a glow is from a flame..
.. or from starlight.
I can't distinguish one from the other.
Where is the place that I'm to go?
Could it be heaven?
Could it be hell?

Catatan Karang

Catatan Karang
ibu, dulu aku pernah bertanya dalam gelap.... apa beda sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam? dulu, tiada yang bisa memberi jawab. tidak ada. hari ini aku menemukan sendiri jawabannya. apa bedanya? tidak ada. sama sekali tak ada bedanya.... keduanya, sama-sama keniscayaan kekuasaan-Nya, keduanya sama-sama mensucikan, meski hakikat dan fisiknya jelas berbeda.

ibu, dulu aku pernah bertanya dalam sesak... apa bedanya tahu dan tidak tahu? apa bedanya kenal dan tidak kenal? apa bedanya ada dan tiada? apa bedanya sekarang dengan kemarin, satu jam lalu, satu menit lalu, satu detik lalu? dulu, tiada yang bisa memberi jawab. hari ini aku juga tetap tidak tahu begitu banyak dengan potongan pertanyaan. tapi tak mengapa. setidaknya tetap bisa melihat, mendengar, dan terus berpikir. ada banyak yang tidak lagi. tepatnya membutakan diri. menulikan kepala. atau membebalkan hati.

.......

ibu, rasa nyaman telah membuat orang-orang sulit berubah. celakanya, kami sering kali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu.... padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti. kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias di mana-mana, merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata tidak atas perubahan, selalu berkata 'tidak'....

ibu, rasa takut juga membuat orang-orang sulit berubah. celakanya, kami sering kali tidak tahu hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi.... kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. hanya mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu, menjadikan tameng untuk tidak mau berubah...

......

ibu, semua urusan in isedikit pun belum terlihat ujung terangnya... kalimat itu benar sekali, jika ingin menyembuhkan bisul, pecahkan saja sekalian! sakit memang. tapi cepat atau lambat bisul itu juga tetap akan pecah... berpikir terlalu panjang, berhitung terlalu rumit! padahal setelah bisulnya pecah, malah berseru lega. benar-benar omong kosong menyedihkan manusia yang setiap hari justru sombong atas kehebatan otaknya!!!

......

ibu, bagi musafir setelah melalui perjalanan jauh melelahkan, penuh sakit, sendiri, dan sesak, sebuah pemberhentian kecil selalu menjadi oase sejuk pelepas dahaga.... setelah keseharian yang penat, rutinitas yang menjemukan, sebuah kabar gembira kecil selalu menjadi selingan yang menyenangkan.... juga setelah semua penderitaan, semua rasa putus-asa melewati lorong panjang nan gelap, sebuah titik cahaya, sekecil apapun nyalanya, selalu menjadi kabar baik. janji-jani perubahan....

padahal itu selalu terjadi pada kami. pemberhentian kecil. kabar gembira. titik cahaya. setiap hari kami menemukannya. masalahnya kami selalu lalai mengenalinya, kecuali itu benar-benar sebuah kejadian yang luar biasa.... atau jangan-jangan kami terlalu bebal untuk menyadarinya, mengetahui pernak-pernik kehidupan selalu dipenuhi oleh janji perubahan...

ibu, kami juga lalai untuk mengerti, terkadang setelah pemberhentian kecil menyenangkan itu, justru jalanan menikung, penuh jurang dan onak telah siap menunggu. terkadang setelah selingan yang menyenangkan itu, beban dan rutinitas menjemukan semakin menyebalkan. terkadang setelah titik cahaya kecil itu, gelap-gulita sempurna siap mengungkung.. membuat semuanya semakin terasa sesak, sakit, dan penuh putus asa...

......

diambil dari penggalan-pengalan catatan kecil yang ditulis oleh pelaku dalam novel "Moga Bunda Disayang Allah"

Menembus Keterbatasa

Menembus Keterbatasa

Ditulis ulang dari hasil mendengar kuliah Bapak M. Zaenal Efendi. Semoga bermanfaat..


Taukah kamu? Dari hasil penelitian diketahui bahwa seekor kutu anjing dapat melompat setinggi 300 kali dari tinggi badannya. Kutu tersebut diletakkan ke dalam kotak korek api dalam beberapa waktu. Seminggu.. dua minggu.. Taukah kamu apa yang terjadi pada kutu itu setelah keluar dari kotak korek api tersebut?

Kutu itu hanya dapat melompat setinggi kotak korek api saja.

Inilah yang terjadi pada kutu itu..
Ketika kutu itu dimasukkan ke dalam kotak korek api, dia mencoba untuk melompat setinggi-tingginya. Tapi ketika dia mencoba melompat dia terbentur dinding kotak korek api. Dicobanya kembali melompat, tapi dia masih saja terbentur dinding kotak korek api itu. Dicobanya lagi, dan lagi lagi dia terbentur. Hingga akhirnya...
"Ah, mungkin kemampuanku hanya segini," pikir kutu.
Kutu itu mencoba melompat dengan menyesuaikan tinggi kotak korek api. Kali ini dia tak lagi terbentur kotak korek api.
"Amaaaan.." pikirnya.
Dan akhirnya kutu itu mulai membiasakan untuk melompat setinggi kotak korek api.

Kawan..
Ibaratkan kutu anjing itu adalah diri kita. Kemampuan kutu itu melompat adalah potensi yang kita punya. Dan kotak korek api itu adalah pembatas yang siap mengungkung potensi-potensi yang kita miliki.
Di sekitar kita banyak sekali kotak korek api yang siap mengungkung potensi-potensi yang kita miliki..
Usia, keterbatasan fisik, tingkat keceradasan, kondisi ekonomi bisa saja menjadi kotak korek api dalam hidup kita.
Seorang pemimpin yang tidak senang disaingin oleh bawahannya. Ketika memberikan pekerjaan tidak pernah memuji, bahkan terus menerus menekan. Contoh lain..
Teman-teman disekitar kita yang seringkali tidak senang, bahkan cenderung mengejek ketika kita mulai mengerjakan hal-hal baik..
"Buat apa kamu mengerjakan itu? Toh hasilnya sama saja."
"Sudahlah.. Begini saja juga sudah cukup kok."
"Ah, sok alim."
Itulah kotak-kotak korek api yang bisa mengungkung kita.

Sekarang..
LIHATLAH SEKITARMU!!!!
Hellen Keller, seorang buta-tuli-bisu tapi dia mampu menjadi lulusan HARVARD UNIVERSITY.
Kolonel Sanders, diusianya ke 65 tahun tak menyurutkan niatnya untuk mendirikan resto fast food.
Bill Gates yang bukanlah lulusan sarjana juga bisa menjadi "raja" komputer.
Andre Wangsa yang bahkan hanya lulusan sekolah dasar tapi bisa menjadi motivator terkenal.
Nelson Mandela, menjadi presiden Afrika Selatan pada usianya ke 62 tahun.

Kawan..
Bila hingga saat ini kamu masih saja terkungkung dengan kotak korek api pada hakekatnya kamu masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Hellen Keller, Kolonel Sanders, Bill Gates, Andre Wangsa, dan Nelson Mandela adalah contoh orang-orang yang mampu menembus kotak korek api yang dia miliki. Merekalah orang yang benar-benar merdeka. Sehingga mereka mampu menembus berbagai keterbatasan.

... BREAK YOUR BORDER and TOUCH THE SKY ...

Renungan Kisah Inspiratif

Renungan Kisah Inspiratif

copas dari Renungan Kisah Inspiratif ..

"Mencintai seseorang bukan hal yang mudah.
Bagi sebagian orang, termasuk saya tentunya, mencintai orang merupakan proses yang panjang dan melelahkan."

Lelah ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak seimbang antara akal sehat dan nurani.
Lelah ketika kita harus menuruti akal sehat untuk berlaku normal meski semuanya menjadi abnormal.
Lelah ketika mata menjadi buta akibat dari perasaan yang membius tanpa ampun.
Lelah ketika imaginasi menjadi liar oleh khayalan yang terlalu tinggi.
Lelah ketika pikiran menjadi galau oleh harapan yang tidak pasti.
Lelah untuk secuil kesempatan akan sebuah moment kebersamaan.
Lelah untuk menahan keinginan untuk melihatnya..


Lelah dan lelah dan lelah..


Hanya sebuah sikap diam dan keheningan yang lebih saya pilih..

Diam menunggu sang waktu memberi sebuah moment.
Diam untuk mencatat segala yang terjadi.
Diam untuk memberi kesempatan otak kembali dalam keadaan normal.
Diam untuk mencari sebuah jalan keluar yang mustahil.
Diam untuk berkaca pada diri sendiri dan bertanya "apakah aku cukup pantas?"
Diam untuk menimbang sebuah konsekuensi dari rasa yang harus dipendam.
Diam dan dalam diam kadang semuanya tetap menjadi tak terarah..
Dan dalam diam itu pula, saya menjadi gila karena sebuah rasa dan pesona tetap mengalir..


Sayangnya, dalam keheningan dan diam yang saya rasakan,
lebih banyak rasa galau daripada sebuah usaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih logis.
Galau ketika mata terus meronta untuk sebuah sekelibat pandangan.
Galau ketika mulut harus terkatup rapat meski sebuah kesempatan sedikit terbuka.
Galau ketika mencintai menjadi sebuah pilihan yang menyakitkan
Galau ketika mencintai hanya akan menambah beban hidup
Galau ketika menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah terjadi
Galau ketika tanpa disadari harapan terlanjur membumbung tinggi
Galau ketika semua bahasa tubuh seperti digerakan untuk bertindak bodoh.

Apakah mencintai seseorang senantiasa membuat orang bodoh? Tentu tidak.
Namun itu pula yang saya rasakan selama hampir lebih dari sepekan.
?•*¨*•.¸¸?¸¸.•*¨*•????????•*¨*•.¸¸?¸¸.•*¨*•???????????


Dalam kelelahan, diam dan kegalauan yang saya rasakan selama ini, ada rasa syukur atas berkat dari Sang Hidup atas apa yang saya alami.
Syukur ketika rasa pahit menjadi bagian dari mencintai seseorang.
Syukur ketika berhasil memendam semua rasa untuk tetap berada pada zona diam.
Syukur untuk sebuah pikiran abnormal namun tetap bertingkah normal
Syukur ketika rasa galau merajalela tak terbendung.
Syukur ketika rasa perih tak terhingga datang menyapa.
Syukur ketika perasaan hancur lebur menjadi bagian dari mencintai.
Syukur ketika harus menyembunyikan rasa sakit dan cemburu dalam sebaris ucapan "aku baik – baik saja"
Syukur atas rahmat hari yang berantakan akibat rasa pedih yang teramat dalam.


Akhirnya, bagi saya, keputusan untuk mencintai melalui sebaris doa menjadi pilihan yang paling pantas.
Setidaknya, mencintai secara tulus melalui doa, dalam tradisi agama yang saya anut, akan menjadi lebih bermakna,
karena saya diteguhkan dus menjadi berkat atas segala rasa perih yang senantiasa ada didalam diri.
Dalam doa, akhirnya, semuanya kita kembalikan kepada Sang Hidup..


Bahwa terkadang akal dan perasaan campur aduk tak tentu arah.
Bahwa saya juga bukan manusia super..
Bahwa saya juga tidak bisa berlaku pintar sepanjang waktu, setiap hari.
Bahwa saya juga punya kebodohan yang kadang susah untuk diterima akal sehat.
Bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya berani mencintai..
Bahwa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang..
Bahwa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa..
Bahwa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar..
Bahwa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup..


Dan hari ini, dari semua pembelajaran yang telah saya terima,
Berkembang menjadi sebuah bentuk KEPASRAHAN.
Sebuah Zona yang terbentuk karena saya merasa tidak berdaya.
Dimana saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk membuat segalanya menjadi mungkin.
Dimana saya tidak berani untuk membangun sebuah harapan


Dan ini adalah pilihan terakhir yang saya miliki,
Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.
Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi saya untuk tidak mengingatnya.
Semoga saya bisa.


Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan
Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.

?•*¨*•.¸¸?¸¸.•*¨*•????????•*¨*•.¸¸?¸¸.•*¨*•???????????

Wanita

Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari keenam. malaikat bertanya,"mengapa begitu lama, Tuhan?"

Tuhan menjawab: "sudahkah engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka? dua tangan ini harus bisa dibersihkan,tetapi bahannya bukan dari plastik. setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. mampu menjaga banyak anak dalam waktu yang bersamaan. punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan... dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini."

malaikat itu takjub. "hanya dengan sua tangan? imposible! dan itu model standart?! sudahlah TUHAN, cukup dulu hari ini, besok kita lanjutkan lagi menyempurnakannya.."

dan Tuhan pun menjawab: "Oh, Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan faforit SAYA. o yah... dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari."

malaikat mendekta dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu. "tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN?"

"yah.. SAYA membuatnya begitu lembut. tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak jal yang luar biasa." jawab TUHAN.

"dia bisa berpikir?" tanya malaikat.

Tuhan menjawab: "Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."

Malaikat itu menyentuh dagunya,,

"TUHAN, engkau buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! seolah terlalu banyak beban baginya."

"itu bukan lelah atau rapuh.. itu air mata," koreksi TUHAN.

"untuk apa?" tanya malaikat.

TUHAN melanjutkan: "air mata itu adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan."

"luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN," kata malaikat. "ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"

"Ya mesti...! wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. mampu menyanyi saat menangis, mengis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. dia berkorban demi orrang yang dicintainya. mampu berdiri melawan ketidakadilan. dia tidak menolak atau melihat yanglebih baik. dia menerjunkan dirinya dalam keluarganya. dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.

CINTANYA TANPA SYARAT ...

dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. dia girang dan bersorak melihat kawannya tertawa. dia begitu bahagia mendengar kelahiran. hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."

hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:

.. dia lupa betapa berharganya dia ..