Apa itu Cinta?

Apa itu Cinta?

alkisah, diceritakan bahwa Aristoteles yang begitu hebat itu mempunyai murid yang bernama Plato. suatu hari Plato bertanya pada Sang Guru.
"Guru, apa itu cinta?"
sang guru menjawab,"pergilah ke hutan dan carilah ranting yang terbaik di sana. pilihlah salah satu tapi janganlah kao menoleh ke belakang lagi ataupun menukar ranting yang telah kao temukan dengan yang baru."
masuklah plato ke dalam sebuah hutan. di awal perjalanan dia menemukan sebuah ranting yang bagus. dipungutnya ranting itu. kemudian dia berpikir,"ini masih awal perjalanan, mungkin di dalam sana masih ada ranting yang lebih baik dari ini." berbekal keyakinan itu, diletakkan kembali ranting tersebut dan dia kembali menyusuri hutan untuk mencari kembali ranting yang terbaik.

sayangnya...

dia tidak menemukannya, ranting yang dia temukan tidaklah sebaik ranting yang ditemui diawal. tapi dia tidak putus asa, dia terus menerus berharap bahwa di depan masih ada ranting yang lebih baik. terus.. terus.. dan terus..

hingga akhirnya..

dia telah keluar dari hutan..

sang guru yang telah menunggu bertanya pada Plato,"mana ranting terbaik yang telah kao temukan?"
plato hanya menunduk, dan berkata,"guru, aku telah menemukan ranting yang baik tapi aku ragu dengannya dan berharap di depan aku menemukan yang lebih baik lagi dari ranting tersebut. tapi guru, ternyata di depan pun aku tak kunjung menemukan ranting yang lebih baik dari ranting yang telah kutemukan di awal. aku terus mencari mencari dan mencari. hingga akhirnya aku keluar dari hutan tanpa membawa apa-apa."
sang guru tersenyum dan menjawab,"itulah cinta.."

This's what I feel now

This's what I feel now

terkadang kita lupa akan hal ini..
"no body  is perfect"
terkadang kita lupa hingga kita terlalu mengagungkan sesuatu yang tidak seharusnya.
melupakan Dzat yang benar-benar pantas untuk diagungkan..

lupa bahwa manusia adalah manusia.
hanya sebatas makhluk ciptaan dari Yang Maha Sempurna.

bahkan..
ketika kita mengingat manusia itu dengan kesalahan-kesalahannya..
kita menutup mata..
dan telinga..
yang tersisa hanya mulut..

hanya mulut yang terus menerus membicarakn keburukan dari manusia lain..

naas..

bukankah seharusnya kita bisa saling memaafkan?
bukankah seharusnya kita bisa saling menghilangkan dendam di antara kita?
bukankah seharusnya kita bisa berdamai seperti dulu lagi?

kawan..
perjalanan hidup kita tidak selamanya mulus..
banyak batu, lubang, bahkan persimpangan-persimpangan yang nantinya kita temui..
kita tidak ingin selamanya terantuk batu, kan?
kita tidak ingin selamnya jatuh dilubang yang sama, kan?
dan..
kita tidak ingin selamanya tersesat, kan?

kawan..
alasan-alasan itu yang mebuat kita belajar untuk tau.
belajar untuk mau mngerti..
dan belajar untuk jadi lebih DEWASA..

ini adalah proses kawanku..
ini adalah proses pendewasaan yang aku jalani..
berkali-kali tersandung..
berkali-kali jatuh..
dan berkali-kali tersesat..
semuanya itu begitu perih..
sakit..

jadi tolong..
jangan tambah engkau sakiti lagi..
dengan menghinaku ketika aku mulai tertatih berjalan..
dengan menjatuhkanku ke lubang hitam yang lain..
dengan diam dan membiarkanku tersesat..

kawan..
maaf jika aku pernah menyakitimu
maaf jika aku pernah berbuat salah padamu

sekarang..
biarkan kita kembali ke lintasan masing-masing..
biarkan kita bersaing secara sehat kembali..
biarkan kita kembali saling menerima & menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing..
:)