I Let You Go. Be Free

Full pressure. Semester gila dengan tugas yang tidak ada habisnya. Belum lagi progres thesis dan target-target lain yang harus aku kejar. Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, aku masih sangat amat ingin bisa pergi ke luar negeri. Dan bagiku S2 ini adalah batu lompatan yang sangat amat bagus. Sampai akhirnya aku harus berhadapan dengan sebuah kenyataan bahwa IPK yang di bawah target. Down, itu pasti. Tapi aku tidak mau terlalu lama berlarut dalam kesedihan. Aku hanya perlu bangkit dan berlari kembali.

Mimpi dan cinta adalah 2 hal yang sulit. Cinta itu sperti booster yang bisa mempercepat langkah tapi dia juga bisa menjadi penghambat terbesar. Dan kali ini aku berhadapan dengan yang kedua. Cinta sebagai penghambat. Aku ingin berlari tapi aku juga tak mampu mengalihkan perhatianku darinya. Aku ingin mengajaknya berlari kencang, tapi di lain sisi aku juga harus menuntunnya. Sulit. Bahkan visi kami pun berbeda. Sedangkan untuk meraih mimpi, aku butuh Speed and Focus.

Beberapa kali aku ingin melepasnya pergi. Tapi aku pun takut kehilangannya dan yang terjadi aku malah semakin terpuruk dengan penyesalan-penyesalan yang tiada habisnya. Sebuah keputusan besar yang akhirnya aku ambil adalah melepasnya pergi. Biarkan dia bebas seperti apa yang dia mau.

Banyak alasan, banyak sekali. Salah satunya, aku hanya ingin bisa fokus. Dan semoga setelah ini aku bisa mendapatkan apa yang aku mau.

Welcome to the new world!!
And good bye my dear.. :)
Previous
Next Post »
2 Komentar