Gerimis


Kamu juga akan tersenyum, bila pada saat yang sama melihat langit yang kupandang saat itu. Cahaya senja yang tertutup mendung, menampilkan senja yang pucat tapi tetap menawan. Rintik-rintik gerimis, sisa hujan sore itu, bersenandung merdu menemani eloknya senja kala itu. Dedaunan seakan tersenyum karna curahan hujan yang membasahinya. Semua tampak menyejukkan.

Subhanallah..

***

Kamu hanya perlu tau, I love rain. Aroma hujan yang membasahi tanah, suaranya, bulir-bulir air yang menerpa jendela, semuanya.. Semuanya tampak indah bagiku.

Saat hujan turun, dianganku selalu terbayang bocah-bocah yang berlari-lari kesana kemari di tengah hujan. Bermain-main dengan air. Tertawa puas ketika bisa membuat kecipak air yang begitu tinggi. Selalu senang bila bisa menemukan genangan air yang cukup dalam. Mereka tak pernah peduli apakah nanti ibu mereka akan marah karnanya.

Mungkin kamu pun pernah mengalaminya. Ya. Alangkah menyenangkannya masa itu :)

Organ Tubuh yang Akan Hancur Akibat Begadang

Organ Tubuh yang Akan Hancur Akibat Begadang

Judulnya lumayan bikin ngeri yaaa.. Apalagi buat mahasiswa. Kebanyakan dari mereka kan hobi banget begadang buat nyelesein tugas, atau hanya sekedar diskusi tengah malem (hehehhe, kayak tante kunti aja).
Dari cerita senior-seniorku di kampus, kebanyakan dari mereka gagal masuk perusahaan karna gak lolos test kesehatan. Padahal mereka masih muda, energik, otak main, dsb. Kok bisa gitu? Dari penjelasan yang aku dapet, ternyata mereka seperti itu karna pola makan yang tidak sehat (biasa lah mahasiswa, yang penting makan murah, gizi udah jadi nomor yang ke sekian). Fakta lain yang cukup bikin bengong itu, karena pola tidur yang gak karu-karuan. Kok bisa? Bingung kan?
Ternyata yang bingung gak cuma kita-kita aja, para dokter di national taiwan hospital baru-baru ini juga kaget gara-gara ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (got,gpt), tetapi ternyata saat menjelang hari raya imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Panjang banget kaaan... Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (liver function index). Kalo semuanya normal berarti gak masalah dong. Dan yang mikir kayak gini itu, gak cuma orang-orang awam kayak kita, bahkan dokter spesialis pun juga mikir kayak gitu. Aneh kan? Harusnya kan dokternya yang lebih ngerti yaaa...

Nah, biar gak ikut-ikutan kena kanker. Wajib buat kita buat menjaga kesehatan. Caranya?
Kita perlu tau dulu, apa aja sih penyebab kerusakan hati itu?
Ini nih, jawaban-jawabannya..
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Dari penyebab-penyebab yang kita tau, sekarang ayo mulai lakukan pencegahan. Gak harus bayar kok. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya. Sebab :

* malam hari pk 21.00 – 23.00 : Adalah pembuangan zat-zat / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

* malam hari pk 23.00 – dini hari pk 01.00 : Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

* dini hari pk 01.00 – 03.00 : Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

* dini hari pk 03.00 – 05.00 : De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

* pagi pk 05.00 – 07.00 : De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

* pagi pk 07.00 – 09.00 : Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

We're Family

Masih ingin berada di tengah mereka :')
GAPEMA '06

Sayangnya belum ngumpul 19 orang. Tapi berada ditengah-tengah mereka bikin aku inget jama jadul dulu. Masa-masa diklat. Masa-masa di mana kita berbagi tawa, canda, tangis, suka, dan duka. We're family.

Happiness

Happiness
"Kebahagiaan adalah kesetiaan, my dear! Setia atas indahnya merasa cukup, setia atas kecintaan berbagi, dan setia atas ketulusan berbuat baik. Bukan atas gelimang harta, pesona nama besar, apalagi tingkat kekuasaan. Yakinlah, my sweetheart (meski semua orang tidak ada lagi yang meyakininya)!"
(Moga Bunda Disayang Allah ~ Tere-Liye)

Yang baru saja aku tulis, adalah salah satu pesan yang ada di buku Moga Bunda Disayang Allah. Tulisan itu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa pun yang kita miliki. Banyak hal yang telah Allah berkan pada kita, banyak sekali, terlalu banyak bahkan. Sayangnya kita jarang melihat apa yang kita miliki sebagai suatu anugrah. Kita selalu melihat apa yang tidak kita punya, dan akhirnya.. kita tidak akan pernah merasa cukup.

Satu waktu, ditengah-tengah Pelatihan Pemandu, aku dan beberapa pemandu yang lain bercengkerama dengan salah satu pemandu senior. 
"Anak cewek kalo bangun tidur biasanya pasti liat kaca, ya gak?" pertanyaan yang dengan seketika diiyakan oleh kaum hawa yang ada di ruangan itu.
"Waktu bangun tidur itu apa yang pertama kali kalian lihat?"
"Jerawat. Bener?" tanyanya lagi. Kami tak langsung menjawab (apa yang dikerjakan sehabis bangun tidur sering kali dilupakan sih).
"Jerawat itu gedhenya brapa mili? Kecil banget kan ya? Kisaran 5 mm lah. Lebih penting mana, yang 5 mm itu sama yang bermili-mili kita punya ini (sambil memegang hidung)"

Ini yang sering sekali aku alami, bahkan mungkin kalian juga. Ketika kita lupa dengan apa yang kita miliki, Allah sering kali menunjukkan betapa beruntungnya kita dengan menunjukkan apa yang kita miliki dan orang lain tidak miliki. Kondisi orang lain yang jauh lebih tida menyenangkan dibanding kondisi kita. Atau mungkin, dengan cara yang lain.

Bahagia atas kecintaan berbagi dan ketulusan berbuat baik.
Allah tidak akan mengurangi ketika kita membagi sesuatu yang telah kita berikan pada orang lain. Tidak harus dengan balasan materi. Tapi bisa jadi berupa kemudahan-kemudahan dari tiap persoalan yang kita hadapi.

Aku teringat dengan kejadian tadi malam. Baru pulang dari kampus sekitar jam 11 malam. Sampai kost dalam kondisi kelaparan. Sedangkan di kost aku tak punya persediaan makanan apa pun. Mie instan atau pun sekedar snack. Hanya ada air putih. Saat itulah aku benar-benar merasa kemudahan itu datang, bahkan tanpa kuminta sekalipun. Tak lama setelah aku sampai kost ada yang menawarkan makanan, bahkan dengan rela mau mengantarkannya ke kostku. Alhamdulillah..

Kebahagian itu tak perlu dicari. Tapi dia akan datang dengan sendirinya bila kita mau untuk selalu bersyukur, berbagi, dan berbuat baik. :)


Feodalisme

Feodalisme
Di kamarku yang lengang. Seorang diri. Dan lagi-lagi pikiranku berkelana. Tentang apa yang terjadi dulu, tentang apa yang terjadi belakangan ini, dan tentang apa yang terjadi hari ini. Kondisi ini mengingatkanku pada sebuah kata yang aku dapat ketika aku mengikuti PSC (Pelatihan Steering Comitte) dulu. FEODALISME, penjajahan.Bagiku itu adalah sebuah lingkaran setan yang tak kunjung putus.

Beberapa hari yang lalu, baru saja aku menyelesaikan buku yang aku pinjam dari Bara. Judulnya Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer. Di sana dikisahkan tentang sebuah roman yang terjadi pada masa   penjajahan Belanda dulu. Seorang pribumi akan tunduk kepada Tuannya, bahkan penghargaan kepada Tuannya itu lebih cocok dikatakan "menyembah". Pribumi satu akan tunduk dihadapan pribumi yang lain, yang mempunyai kasta yang lebih tinggi. Sedangkan pribumi berkasta tertinggi akan tunduk pada VOC.

Pribumi dengan kasta terendah...
Kasihan mereka. Berapa banyak tekanan yang mereka hadapi? 

Di buku yang lain, Sebelas Patriot karangan Andrea Hirata. Dikisahkan bahwa pribumi tak akan pernah menang dari Belanda. Tidak. Lebih tepatnya mereka tidak diijinkan untuk menang dari Belanda, bahkan untuk pertandingan kecil yang dilaksanakan di kampung-kampung kecil sekalipun. Bagi Belanda, kemenangan orang-orang pribumi adalah sebuah pemberontakan. Dan tentu saja, barang siapa yang berani memberontak, tidak peduli tua, muda, pria, ataupun wanita, dia akan diasingkan. Dipekerjakan di suatu tempat untuk waktu yang tidak bisa dihitung.

Sekarang..
Apa bedanya dengan yang dulu?
Sekarang memang Belanda sudah pergi menjauh..
Sekarang memang kasta-kasta sudah tak lagi menjadi budaya.
Tapi apakah feodalisme yang terjadi pada masa lampau sudah benar-benar terhapuskan?

Inilah gambaran kondisi bangsaku..
Yang berkuasa akan menjajah yang tak punya apa-apa. Yang kuat akan menjajah yang lemah. Kondisi seperti ini terjadi di mana-mana, diberbagai aspek. Bahkan dilingkungan pendidikan sekalipun. Senior menjajah Junior, disisi lain senior takut pada dosennya, dosen takut pada atasannya, dan begitu seterusnya.

Pertanyaannya, apakah memang mental kita sudah terbiasa untuk dijajah orang lain? Ataukah mereka yang tak tau diuntung, yang dengan semena-menanya memperlakukan buruk orang lain?
Jawabannya ada di kepala kita masing-masing. Terserah Anda mau menyalahkan diri sendiri ataupun justru menyalahkan orang lain dengan kondisi saat ini. Semua terserah Anda.

Bila Anda sudah puas dengan pikiran-pikiran yang bergelayut karena 2 pertanyaan di atas, silahkan tarik napas dalam-dalam dan siapkan diri untuk membaca apa yang aku tulis setelah ini.

***
Sebuah keyakinan pada diriku ini semoga saja bisa menular pada Anda. Aku yakin bahwa untuk bisa lepas dari lingkaran setan ini, hal utama yang dibutuhkan adalah sebuah KESADARAN. Kita harus sadar bahwa kita sedang dijajah. Bila tak jua sadar, bagaimana mungkin sebuah pemberontakan bisa terjadi.
Yang kedua adalah sebuah keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Disadari atau tidak, terkadang kita nyaman dengan kondisi yang disebut feodalisme ini. Kita mungkin saja terlalu nyaman dijajah atau menjajah. Bila memang demikian, itulah yang harus dirubah.
Jangan pernah takut untuk melawan arus. Jangan pernah takut untuk menjadi berbeda. Keep fighting. dan Semoga saja apa yang kita lakukan bisa selalu diberi kemudahan.

Suara Hati (6)

Suara Hati (6)

Ayahku sakit.
Beberapa sanak sodara dan teman sejawatnya menanyakan kondisinya. Dijawabnya dengan amat ringan.
"Aku hanya kecapekan kemaren."
Bagiku sakitnya ayah bukan sakit biasa seperti batuk pilek. Hepa, kata ibu, beliau positif hepa.

Pernah nonton The Last Song? Pemeran utamanya Miley Cyrus.
Di sana dikisahkan tentang seorang ayah yang mengidap penyakit kanker. Dia tak mau anak-anaknya tau bahwa dia sebenarnya amat tersiksa dengan penyakit itu. Karena alasan itulah, dia bercerai dengan istrinya, tinggal di kampung halamannya seorang diri. Ketika kondisinya makin memburuk, hanya satu keinginannya, berkumpul dengan putra putri kesayangannya walau hanya sebentar saja.
Satu lagu yang sempat diciptakannya untuk putri tersayangnya, belum sempat beliau selesaikan karena kondisinya yang makin lama kian memburuk.
"I'm not sure will finish that"
Sang putri yang melihat kondisi ayahnya dan keinginan kuat sang ayah yang benar-benar ingin melanjutkan lagu itu pun menyelesaikannya.
Dia sempat terkejut melihat judul lagu yang ayahnya ciptakan,"For Ronie". Ya. Lagu itu special ayahnya ciptakan untuknya.

"Someday, if you wanna play again. It's not for make your mom happy. It's not for make me happy. But it's for you. Because music and love are give you a joy."

***
Seperti kata seorang sahabat, kehidupanmu yang sebenarnya adalah di Bumi. Ini bumimu. Ketika kakimu terantuk batu, kamu akan merasakan sakit. "Belajarlah untuk berjalan di atas bumi."

For my beloved dad,
Get well soon dad. I love yo so much :)

Suara Hati (5)

Suara Hati (5)

Aku terbiasa naik kereta untuk kembali ke tempat perantauanku, Surabaya.Tapi ada yang berbeda kali ini.
Aku tak pernah sebelum-sebelumnya memperhatikan orang-orang di sekitarku ketika aku kembali ke surabaya, tidak seperti hari ini.
Seperti biasa, dari Gubeng aku naik bemo T2 (kali ini tak ada yang bisa menjemputku, mereka yang biasanya menjemputku sedang sibuk dengan himpunan masing-masing). Aku duduk di kursi depan.
tak ada yang istimewa dari perjalanan itu, sampai aku melihat senyum mereka. Wajahnya lusuh karena sudah seharian bekerja. Letih? Jelas itu ada pada mereka.
Ku pandangi pak sopir yang duduk tepat di sampingku. Dia tengah bercanda gurau dengan kawan-kawannya. Tukang becak yang ada di sana pun ikut dalam guyonan itu.
Pikiranku melayang saat itu juga.
Bapak tukang becak yang ada di sana, bagaimana dengan hidup anda hari ini. Apakah penghasilan hari ini cukup untuk makan anak dan istri bapak hari ini?
Bapak sopir, sudah berapa lama Anda bekerja seperti ini? Uang yang Anda simpan di laci bemo itu, itukah penghasilan bersih yang Anda dapat hari ini? Atau jangan-jangan itu masih harus dipotong dengan setoran yang harus Anda setorkan hari ini.
Bapak pembawa galon, mungkin benar kata pak sopir, air itu belum tentu bersih, bisa jadi itu air kali. Kenapa bapak tetap membelinya? Apakah hanya air itu yang mampu bapak beli.

Ya Allah.. terima kasih telah menunjukkan satu sisi kehidupan. aku, hidupku, hidup yang telah Engkau berikan padaku, betapa aku beruntung masih bisa seperti sekarang ini. permasalahan-permasalahan yang ada padaku belakangan ini. bila dibandingkan dengan mereka itu, aku jauj jauh jauh lebih beruntung.
Ya Allah, bila mereka yang mengalami kegetiran hidup yang lebih dari aku saja masih sanggup untuk tersenyum bahagia. Kenapa aku tidak? Kenapa hanya dengan masalah seperti ini saja aku merasa kehilangan segalanya?
Ya Allah, terima kasih telah menunjukkan segalanya padaku.