Happiness

"Kebahagiaan adalah kesetiaan, my dear! Setia atas indahnya merasa cukup, setia atas kecintaan berbagi, dan setia atas ketulusan berbuat baik. Bukan atas gelimang harta, pesona nama besar, apalagi tingkat kekuasaan. Yakinlah, my sweetheart (meski semua orang tidak ada lagi yang meyakininya)!"
(Moga Bunda Disayang Allah ~ Tere-Liye)

Yang baru saja aku tulis, adalah salah satu pesan yang ada di buku Moga Bunda Disayang Allah. Tulisan itu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa pun yang kita miliki. Banyak hal yang telah Allah berkan pada kita, banyak sekali, terlalu banyak bahkan. Sayangnya kita jarang melihat apa yang kita miliki sebagai suatu anugrah. Kita selalu melihat apa yang tidak kita punya, dan akhirnya.. kita tidak akan pernah merasa cukup.

Satu waktu, ditengah-tengah Pelatihan Pemandu, aku dan beberapa pemandu yang lain bercengkerama dengan salah satu pemandu senior. 
"Anak cewek kalo bangun tidur biasanya pasti liat kaca, ya gak?" pertanyaan yang dengan seketika diiyakan oleh kaum hawa yang ada di ruangan itu.
"Waktu bangun tidur itu apa yang pertama kali kalian lihat?"
"Jerawat. Bener?" tanyanya lagi. Kami tak langsung menjawab (apa yang dikerjakan sehabis bangun tidur sering kali dilupakan sih).
"Jerawat itu gedhenya brapa mili? Kecil banget kan ya? Kisaran 5 mm lah. Lebih penting mana, yang 5 mm itu sama yang bermili-mili kita punya ini (sambil memegang hidung)"

Ini yang sering sekali aku alami, bahkan mungkin kalian juga. Ketika kita lupa dengan apa yang kita miliki, Allah sering kali menunjukkan betapa beruntungnya kita dengan menunjukkan apa yang kita miliki dan orang lain tidak miliki. Kondisi orang lain yang jauh lebih tida menyenangkan dibanding kondisi kita. Atau mungkin, dengan cara yang lain.

Bahagia atas kecintaan berbagi dan ketulusan berbuat baik.
Allah tidak akan mengurangi ketika kita membagi sesuatu yang telah kita berikan pada orang lain. Tidak harus dengan balasan materi. Tapi bisa jadi berupa kemudahan-kemudahan dari tiap persoalan yang kita hadapi.

Aku teringat dengan kejadian tadi malam. Baru pulang dari kampus sekitar jam 11 malam. Sampai kost dalam kondisi kelaparan. Sedangkan di kost aku tak punya persediaan makanan apa pun. Mie instan atau pun sekedar snack. Hanya ada air putih. Saat itulah aku benar-benar merasa kemudahan itu datang, bahkan tanpa kuminta sekalipun. Tak lama setelah aku sampai kost ada yang menawarkan makanan, bahkan dengan rela mau mengantarkannya ke kostku. Alhamdulillah..

Kebahagian itu tak perlu dicari. Tapi dia akan datang dengan sendirinya bila kita mau untuk selalu bersyukur, berbagi, dan berbuat baik. :)


Previous
Next Post »
0 Komentar