Suara Hati (2)



entahlah, ini aku sebut sebagai anugrah atau musibah ketika aku bisa menebak apa yang sedang dia rasakan padaku. Sebenarnya ini bukan cerita belakangan. Tapi sudah hampir satu bulan ini aku rasakan. Aku merasakan ada yang berbeda dari tingkah dan smsnya padaku akhir-akhir ini. Dan itu sangat amat terasa sekali. Sangat amat berbeda dari biasanya.

Aku hanya berpikir, jangan lagi dengan orang-orang seperti dia. Aku tak mau terluka untuk kedua kalinya. Cukup dengan dia saja. Cukup oleh dia saja aku ditinggalkan hanya karena ingin mengurus sesuatu yang lebih penting dari hubungan kami. Kalau pun memang apa yang kurasakan itu benar, aku benar-benar takut dengan apa yang terjadi nanti. Temanku bilang,"jangan berharap, dan tak perlu dipikirkan terlalu dalam. Anggap saja kamu hanya hiburannya ketika jenuh dari permasalahan di sekitanya."
bila memang benar begitu adanya... KAU PIKIR AKU INI APA?

Ya. Sudah satu bulan ini berjalan. Tidak intens memang, tapi dalam range waktu satu minggu pasti ada saja hari dia menjalin komunikasi denganku. Dan lama-lama aku yang sebenarnya tak ingin memikirkan hal itu, juga tanpa sadar kepikiran juga. Bodohnya aku.

***

Malam ini. Lagi-lagi dia datang.
dan entah kenapa aku seakan menjulurkan tanganku untuk menyambut kedatangannya.
Tuhan, semoga saja ini tidak berlanjut terus-menerus.
Cukuplah sampai di sini saja.
Dan biarlah waktu yang nantinya akan mempertemukan kami di saat yang memang benar-benar tepat bagi kami.

Previous
Next Post »
0 Komentar