A Stupidity


ini hanyalah sebuah kisah yang diceritakan dari seseorang ketika beliau bertemu dengan satpam sebuah perusahaan.

saat itu satpam sedang mencurahkan isi hatinya tentang kesejahteraan hidupnya yang jauh dari cukup, tentang pekerjaannya yang tak kunjung berubah. dalam satu curhatannya satpam itu menyalahkan atasannya yang beliau rasa kurang adil. padahal beliau sudah lama bekerja disana tapi kenapa masih saja seperti ini seperti ini saja.

orang itu pun tersenyum mendengar keluhan hati satpam tersebut.
"Saya tahu alasan kenapa Anda masih seperti ini."
"Apa itu?" tanya satpam.
"Karna Anda bodoh."
satpam itu trekejut mendengar alasan dari orang itu, pikirnya bukankah saya mencurahkan isi hati saya agar orang ini simpati pada saya.

"Anda terlalu banyak menyalahkan orang lain terhadap kondisi Anda sekarang. Anda begini karna si ini, Anda begitu karna si itu. Saya katakan sekali lagi, Anda seperti ini karna kebodohan Anda sendiri, kenapa? Karna Andalah yang membiarkan diri Anda terkurung dalam kondisi Anda yang sekarang. sekarang saya tanya pada Anda, apakah Anda pernah melakukan hal yang lebih terhadap apa yang Anda kerjakan? atau jika Anda sudah benar-benar muak dengan pekerjaan yang Anda lakukan sekarang, pernahkah Anda mencoba untuk meninggalkannya?"

satpam itu menggeleng (dia masih tak mampu berkata apa-apa)

"ya, itulah kebodohan yang Anda lakukan."
orang itu pun pergi meninggalkan satpam yang masih terkejut dengan perkataannya..

beberapa waktu kemudian satpam itu dipertemukan kembali pada orang itu. kali ini dengan wajah yang berseri-seri berkata:
"terimakasih atas nasehat yang pernah Anda berikan pada saya. sejak bertemu dengan Anda beberapa waktu silam saya mulai mencoba untuk melakukan suatu hal yang lebih, dan inilah hasilnya. sekarang saya menjadi kepala keamanan yang mengkoordinir semua satpam yang ada di perusahaan ini."

----------------

satu hal yang bisa diambil dari kisah ini..
terkadang kita terlalu sering menyalahkan orang lain terhadap apa yang terjadi pada diri kita. kenapa begini dab kenapa begitu. padahal sebenarnya kitalah yang BODOH karna membiarkan diri kita tetap berada pada posisi yang sama..
Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

paragraf trakhir ngena bgt
suwun lel sdh mengingatkan lwt tulisanmu :)

Balas