Bila Al-Qur'an Bisa Menangis

X: kamu udah baca buku A?
Y: udah dooong..
X: kalo yang B?
Y: udah juga dooong..
X: Waaah... banyak ya yang udah dibaca. kamu suka baca ya?
Y: banget
X: kalo Al-Qur'an udah khatam juga?
Y: ..................................... (lebih milih diem karna jawabnya: Belum)

banyak banget buku yang udah di baca. Tapi petunjuk dari Tuhannya jarang sekali disentuh.
Hemmm.. hanya menghela napas.

Buku-buku baru datang dan pergi. Bisa dikatakan buku-buku itulah yang menjadi temannya ketika sepi. Tapi disisi lain. Ada satu buku yang jarang sekali disentuh. Bila buku-buku yang lain terlihat usang karna sering dibaca. Bila buku-buku lain tampak berserakan karna sering dibaca. Al-Qur'an tak sedikit pun berpindah dari  rak bukunya. 

Sedikit demi sedikit debu mulai menyelimutinya tubuhnya.

Bila Al-Qur'an itu bisa bicara, mungkin dia akan bertanya
"Kapan kau akan membacaku?"

Bila Al-Qur'an itu bisa bergerak, mungkin dia akan menyentuh tanganmu dan berkata
"Kapan kau akan membacaku?"

Bila Al-Qur'an itu bisa menangis, mungkin dia akan menangis di rak mungilmu..

Kamu bisa menghabiskan buku yang amat tebal dalam waktu beberapa hari saja. Tapi untuk menghabiskan satu buku yang berisi ayat Allah sampai sekarang pun tak sanggup. Butuh waktu berapa lama? Haruskah menunggu sampai ajal itu menjemput kau baru mau membacanya?

#merenung
Previous
Next Post »
0 Komentar