"Apa Kabar Hati?" (Sang Waktu)

Waktu pun terus berlalu, semenjak hari itu Si Pengetuk Pintu itu tak pernah pergi lagi. Kini dia terus menemani Hati. Ikut mewarnai rumah itu dan membawa kebahagiaan untuk Hati, tanpa sedikit pun pernah Hati minta. Begitu pula Hati, akhirnya dia mulai percaya dengan Pengetuk Pintu yang kini hidup bersanding dengannya. Dengan segenap keikhlasan, Hati pun mulai memberikan apa yang dulu pernah ditanamnya setelah kepergian Sang Pangeran kepada pendampingnya.

Melihat dua insan yang berbahagia itu, Sang Waktu hanya bisa tersenyum.."Maaf, tapi bagaimanapun juga, aku harus melaksanakan tugasku."
"Sudah saatnya kalian merasakan sesuatu yang berbeda," kata Sang Waktu.
Previous
Next Post »
0 Komentar