KASTA


*tulisan yang dibuat disela-sela kegaulauan akan simulasi dan proposal TPPA yang semakin tidak tau jluntrungannya..

Sebenarnya sudah lama pikiran ini muncul di benal saya. Dan pertanyaan ibu semalem bikin pikiran ini muncul kepermukaan juga.
Ibu : "Kalo kamu punya duit trus ada konsernya Gaga, gitu itu kamu brangkat?"
Aku : "Enggak. Males sama rame-rame. Pusing liat orang banyak."
Ibu : "Gitu kemaren ke Matedo sama Kiki."
Aku : "Gak ke Matedo kok. Cuma ndekem di suatu tempat yang jauh dari keramaian."
Ibu : "Kalo sama Kiki masih sering sambung ya?"
Aku : "Iya."
Ibu : "Kalo sama Ndis?"
Aku : "Enggak. Beda Kasta."
Ibu : (hanya tertawa)

Ada yang bilang kalo kita ini hidup di masyarakat. Harus bisa membaur dengan masyarakat juga. Jangan sampai tercipta kasta atau golongan yang membedakan si kaya dan si miskin.

Ada yang bilang kalo pengelompokan suatu golongan hingga dia terlihat exclusive itu makruh (mendekati haram tapi bukan brarti gak boleh.red). So, kudu pinter-pinter bersosialisasi dengan semua golongan. Biar gak keliatan kastanya.

Ada yang bilang begitu loo.. That's bullshit.

We will talk abaut fact.

Nyatanya, semudah apa pun kita bersosialisasi dengan masyarakat pada akhirnya status sosial itu juga akan tetap nempel juga di pundak kita atau mungkin di atas kepala kita, kayak mahkota yang kita pake kemana-mana.

Nyatanya, orang kaya yang gak pilih-pilih teman, baik hati, dan tidak sombong pun akan tetap dipanggil Mr. or Mrs. Reach.

Kalo orang yang kayak gitu aja masih keliatan kastanya, apalagi dengan model-model orang jaman sekarang.

Hal simpel yang guampang banget kita temui. Gab2an atau geng2an. Geng motor. Geng balap mobil. Geng dugem. Geng anak alim. Geng anak orang kaya. Geng anak orang kere. Geng ababil. Geng alay. Geng cupu. Daaaaan... banyak ragam lain. Itu baru contoh.

Memang bukan berarti bahwa dengan adanya pengelompokan itu mereka jadi tidak bisa terhubung satu sama lain. Tapi lihat dengan seksama, pake mata batin kalo perlu. Bahwa dengan adanya perbedaan itu kadang justru bikin semuanya jadi gak biasa. Jadiii... beda.

So, masih bilang kalo kasta itu gak ada?
Saran aja, buka mata lebar-lebar, buka kuping lebar-lebar , dan buka pikiran lebar-lebar. You will know the truth.
Previous
Next Post »
0 Komentar