Just Be Your Self


Ini fenomena belakangan yang sempat membuatku miris. Ketika job desk menjadi sebuah alasan untuk menjadi orang lain.

Tak masalah dan itu bukan hal yang dilarang ketika kamu mengagumi orang lain. Karna bagaimana dia menjalankan tugasnya, atau apapun itu. Tak masalah, sama sekali bukan masalah penting. Tapi perlu diingat jangan sampai karna obsesimu kamu jadi lupa siapa kamu.
Kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku. Kita adalah sosok yang berbeda. Kita punya karakter yang berbeda. Kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang membuat masing-masing dari kita menjadi spesial.

***

"Mas, gak usah acting."
Kata-kata itu gak akan keluar kalo kamu bisa jadi dirimu sendiri.

Mungkin ini yang perlu kamu tau tentang aku. Ini aku. Seperti yang bisa kamu dan teman-temanmu lihat. Terlahir dengan default wajah jutek, kalo ngomong pedes, suka ceplas-ceplos. Ini aku. Tentang job desk yang sering teman-temanku berikan hanya sebatas dari apa yang harus aku lakukan. Bukan dari bagaimana aku harus menata tingkah lakuku hingga harus menjadi orang lain.

Masih ingat ketika kalian yel-yel dulu, aku duduk di kursi paling belakang. Mengamati. Dan tertawa. Lalu coment kalian di message paper itu..
"Akhirnya bisa lihat mbak Lelly senyum.."
"Senyum lagi dong mbak.."
dsb.
Apakah aku mencoba menyembunyikan tawaku saat itu? Tidak.

Ini aku, dengan muka judes dan kata-kata pedas yang sudah jadi trade markku, yang akhirnya menjadi sebuah anugerah yang membantuku dalam mengerjakan tugas-tugasku.

Kamu tidak perlu seperti itu. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Orang akan mengikutimu bukan karena tampang garangmu, tapi dari bagaimana kamu bisa menempatkan posisi.

Terakhir.. Just be your self, brother. :)
Previous
Next Post »
0 Komentar