Peradaban Sekarang Mendekati Primitif

Peradaban seakan-akan kembali pada masa-masa primitif.

Perkawinan usia muda..
Seorang sahabat pernah datang ke rumahku untuk meminta bantuan ibuku untuk pengerjaan penelitiannya. Dia adalah mahasiswi di salah satu Sekolah Kebidanan di Malang. Dia pernah bercerita tentang pengalamannya dalam membantu persalinan seorang bidan. Sebenarnya tidak ada yang aneh. Bukankah itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Tapi yang membuat ini menjadi tidak biasa adalah sepasang suami istri yang ada di sana. Sang istri yang sedang melakukan persalinan ini masih berusia 13 tahun. Sedangkan suaminya masih berusia 12 tahun. Usia yang sangat amat muda, dimana seharusnya mereka baru saja menikmati masa-masa peralihan di mana anak-anak menjadi remaja. Masa di mana seharusnya menikmati suka-duka dalam menjalani sekolah di bangku SMP, bukan menjalani biduk rumah tangga.
Lihatlah, satu contoh kecil ini. Usia 12 tahun sudah harus berumah tangga. Aku yakin, tidak hanya ini. Di luar sana, entah di mana itu, di negeri kita ini mungkin saja yang demikian itu pernah terjadi pula.

Dulu..
Pernikahan usia muda bukanlah hal yang aneh. Justru sebaliknya pada usia 12 tahun, seorang wanita dianggap sudah melewati masa anak-anaknya dan sudah siap untuk menikah. Bahkan ada yang bilang kalau umur 20 tahun itu sudah dianggap sebagai perawan tua.

Tapi sekarang..
Ditengah-tengah tuntutan zaman, masih relevankah pernikahan pada usia yang amat muda itu? Sekarang ini, di mana untuk mendapatkan pendidikan tidak lagi sesulit dulu. Di mana banyak sekali beasiswa-beasiswa yang disediakan. Bukankah hal yang demikian ini sungguh tidaklah relevan untuk terjadi?

Zaman seakan serba terbalik. Dulu orang berjuang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Orang berjuang untuk mewujudkan suatu peradaban yang maju. Tapi sekarang, di mana apa yang dimimpikan itu sudah terwujud, yang terjadi justru sebaliknya..

Perkembangan peradaban tidak hanya dituntut dengan pendidikan saja, dengan banyaknya orang pintar dimana-mana. Tapi juga perkembangan moral yang turut menyesuaikan peradaban. Bila tidak, inilah yang terjadi.. Seperti yang ada di sekeliling kita..


Previous
Next Post »
0 Komentar