Sweat Memory

Malam yang sunyi..
Hanya alunan musik pada MP3 yang menemaniku. Lampu belajar yang masih menyala. Monitor yang terus menerus memunculkan tulisan-tulisan. Dan tentunya keyboard yang masih bergerak.

Sama seperti sebuah moment yang tentunya sudah diaturnya. Sebuah rasa yang Dia berikan agar aku rasakan. Seperti itulah memori ini terputar dalam ingatan yang terbatas ini.

Kamu.

Kita tak perlu memulai semua dengan berkenalan, saling bertukar nomor hp, atau apapun. Karna kita sudah saling kenal satu sama lain. Aku cukup tau siapa kamu, begitu juga kamu. Kita biasa berbagi satu sama lain.

Dari pandangan mata, menjadi teman, sahabat, saudara.
Mungkin itu cukup menggambarkan apa yang terjadi antara kita. Hingga akhirnya kamu memberikan "sinyal-sinyal" yang tak terduga. Kamu tau? Itu benar-benar mengocok perutku. Antara bahagia dan takut.

"Bila aku harus jatuh cinta lagi, aku harap itu bukan kamu. Hingga bila aku harus patah hati lagi, itu bukan karna kamu."
Itulah yang aku pikirkan. That's why I ask you, to not let it get too far. Aku tak mau berubah menjadi orang yang membencimu setelah banyak hal yang kita lalui. Setelah banyak kebaikan yang sudah kamu berikan padaku.

Sekarang aku tau, sepertinya percuma saja aku mengelak karna kamu tidak akan berhenti dengan apa yang kamu inginkan. Kamu hanya ingin berjalan melalui waktu.
Aku hanya perahu kecil
Dan kau adalah angin
Angin yang menyejukkan
Angin yang menggerakkan air
Dan angin yang menggerakkan perahu kecil ini
Begitulah akhirnya..
Kamu dan aku. :)

Waktu terus berjalan. Kamu seolah tak pernah lelah memberi, memberi, dan memberi. Kamu bilang..
"Don't fly to high dear." 
 Tapi kamu tak pernah sadar bahwa apa yang kamu berikan justru membuatku terbang semakin tinggi, tinggi, dan tinggi. Hingga aku tak bisa melihat bumi lagi.

Banyak hal yang berbeda antara dulu dan sekarang. Tak apa. :)

Kamu benar-benar berusaha banget ya buat ngertiin aku, buat gak sebel atau marah sama aku. Makasi yaaa.. :)

Semuanya benar-benar nggak mudah. Tapi pasti ada jalan. Ya kan?

Tuhan..
Bila memang dia adalah orang yang kau datangkan untuk mengajariku bagaimana caranya mengerti dan lebih memahami, berikanlah aku kekuatan untuk terus bertahan di sini.
Amin. :) 
 

Previous
Next Post »
0 Komentar