People Come and Go

Selalu ada awal dan akhir dari setiap pertemuan. Secara harfiah, setiap orang akan menjalani sebuah proses interaksi dengan orang lain dan apabila interaksi itu berlanjut lebih dalam lagi akan menimbulkan suatu ikatan batin yang begitu kuat. Saya tidak menyebut ini adalah hubungan antara lawan jenis, antara 2 orang laki-laki dan perempuan yang saling menyukai satu sama lain. Karena perlu diakui juga hal ini bisa saja terjadi pada sejenis kita, tidak hanya pada 1 orang, tapi beberapa orang. Kita biasa menyebutnya dengan teman atau mungkin sahabat.

"Seperti sebuah tunas yang tumbuh berkembang, setelah tumbuh dewasa dan tua, pada akhirnya tunas itu juga akan mati."

Pertanyaan saya, apakah persahabatan itu bisa benar-benar abadi? Hingga maut memisahkan?
Sementara ketika kita bertemu orang-orang baru, dunia baru, mungkin saja kita akan melupakan mereka. Mereka yang dulunya tumbuh dan berkembang bersama.

Bila memang bisa bertahan lama, seberapa lama?

Mungkin yang tersisa hanya kenangan di mana kita tumbuh bersama. Dimana kita bercerita tentang hal-hal konyol, menangisi sesuatu yang mungkin itu sepele, tertawa bersama, saling mengejek satu sama lain, bertengkar, dll. Mungkin yang tersisa hanya itu, sebuah ingatan dimana semua tampak begitu indah, sekalipun kita pernah melalui hal-hal yang pahit.

Sahabat, atau siapa pun itu,Bila aku pergi atau kita berpisah, akankah kau mengingatku sebagai satu bagian penting dari hidupmu? Ataukah akan berlalu begitu saja seperti butiran debu yang tersapu oleh angin?
Previous
Next Post »
0 Komentar