Lompat

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia.red), kata lompat diartikan sebagai berikut:

lom·pat v bergerak dng mengangkat kaki ke depan (ke bawah, ke atas) dan dng cepat menurunkannya lagi; loncat: sekali -- sampai ke seberang; 
-- galah loncat galah; -- jauh 1 Olr melompat ke depan dng bertolak pd satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yg dapat dijangkau, jarak loncatan diukur mulai dr titik tumpuan loncatan sampai dng jejak pertama di kotak pasir sesudah melompat; 2 ki naik (pangkat dsb) tidak secara berurutan, melampaui beberapa tingkatan; -- jangkit Olr nomor lompat dl cabang atletik (melompat dng jalan tingkat-langkah-lompat); lompat tiga; -- kangkang cak lompatan dng kedua kaki terbuka; -- katak permainan anak-anak dng melompat-lompat spt katak; --kijang melompat-lompat dng melangkaui satu loncatan; -- kinja melompat-lompat krn kegirangan; melonjak-lonjak; -- sehari (dua hari) selang sehari (dua hari); -- tiga lompat jangkit; -- tinggi loncat tinggi; ber·lom·pat·an v melompat beramai-ramai; melompat ke sana kemari: anak-anak ~ ke luar dan saling mengejar; me·lom·pat v melakukan gerak dng mengangkat kaki ke depan (ke bawah, ke atas) dng cepat; meloncat: pencuri itu ~ ke luar melalui jendela; me·lom·pat-lom·pat v melompat berulang-kali; me·lom·pati v melompat melangkaui (melampaui, melangkahi); meloncati: atlet itu berhasil ~ mistar setinggi 2 m; me·lom·pat·kan v membawa melompat; meloncatkan: joki itu ~ kudanya melampaui (melangkahi) rintangan; ter·lom·pat v 1 tiba-tiba atau tidak sengaja melompat; meloncat: mendengar berita tt kelahiran anaknya yg pertama, ~ lah ia dr tempat duduknya krn gembira; 2 ki terlanjur terucapkan (dng tidak sengaja atau di luar kesadarannya): kata-kata itu ~ begitu saja dr mulutnya; lom·pat·an n 1 hasil melompat: ~ yg kedua mencapai ketinggian 1,90 m; 2 perbuatan (hal, cara, dsb) melompat: ~ nya sangat indah; 3 tempat melompat; sesuatu yg dilompati: rintangan-rintangan itu untuk ~ kuda; pe·lom·pat n atlet dl cabang olahraga lompat jauh; se·pe·lom·pat n sejauh orang melompat; se·pe·lom·pat·an n sepelompat
Sebenarnya saya bukan sedang ingin membahas tentang kata ini dari segi bahasa, tapi lebih dari itu.

Lompat adalah salah satu cara yang digunakan untuk mempercepat agar kita bisa sampai pada tujuan yang diinginkan. Caranya yaitu dengan men-skip beberapa langkah.

Lalu bagaimana bila analogi tersebut diterapkan dalam menghadapi sebuah masalah. Melompati suatu kejadian yang tak diinginkan untuk bisa tahu bagaimana akhir dari proses tersebut, tanpa harus mengalami prosesnya terlalu panjang. Tak adil memang. Daaan sedikit curang (atau mungkin banyak :p). Tapi itulah.. Beberapa orang yang sudah merasa stuck dengan pekerjaannya pasti menginginkannya.

Pernah nonton film "Click!" yang diperankan oleh Adam Sandler?

Buat yang belum pernah, aku kasih sedikit review tentang film ini..
Film ini menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Michael Newman yang dapat mengontrol seluruh hidupnya seperti layaknya memutar DVD dengan menggunakan remote kontrol ajaib. Di film ini diceritakan bahwa Michael adalah laki-laki beruntung yang mempunyai istri yang cantik dan 2 orang anak yang lucu-lucu. Sayangnya, waktu bersama keluarganya terkuras habis karena pekerjaan.
Remote control yang terlalu banyak di rumahnya membuatnya tak ingat remote mana untuk mengontrol peralatan yang mana. Jengah dengan harus mengingat-ingatnya, Michael memutuskan untuk mencari remote control universal, yaitu remote control yang dapat mengontrol apapun. Dia pun bertemu dengan Morty. Tak disangka-sangka dia mendapatkan remote control universal yang amat canggih dengan cuma-cuma.
Saking canggihnya, remote control itu tidak hanya dapat mengendalikan peralatan-peralatan yang ada di rumahnya saja, tapi juga kehidupannya. Seperti halnya menonton DVD, Michael dapat me-rewind, mempercepat, pause, dll. Dengan remote control ini, dia bisa melewatkan bagian dari hidupnya yang tidak dia sukai.
Sayangnya, semua tidak berjalan semulus yang dia pikirkan. Lambat laun, Micahel mulai menyadari bahwa hidupnya dengan cepat berlalu dan makin lama makin kacau. Dia melewatkan pertumbuhan anak-anaknya, kehilangan istrinya, bahkan pemakaman ayahnya pun dia tidak hadir.
Akhirnya, dia menyadari bahwa hidup harus dijalani secara utuh. Susah dan senang itu adalah sebuah proses yang harus dijalani. 
Dari film ini, kita bisa belajar bahwa proses itu sangat amat penting. Tidak peduli manis atau pahit, dia tetap harus dijalani dengan sepenuhnya. Setidaknya dengan proses-proses yang kita jalani, kita akan mendapatkan pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
 


Previous
Next Post »
0 Komentar